Mamuju (ANTARA News) - Jumlah penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Sulawesi Barat cukup tinggi mencapai 87 per 100.000 orangi, Kepala Dinas Kesehatan setempat Ahmad Azis, di Mamuju, Sabtu.

Ia mengatakan, jumlah penderita DBD di Provinsi Sulbar yang berpenduduk 1.2 juta jiwa dianggap sebagai pemicu Sulbar menjadi daerah bermasalah kesehatan.

"Pemerintah Sulbar memiliki kendala mengatasi penyebaran penyakit tersebut karena terbatasnya sarana kesehatan seperti jumlah tenaga medis yang terbatas karena hanya mampu melayani 50 persen penduduk Sulbar,"katanya.

Disamping itu kata dia, karena daerah Sulbar yang banyak terdapat rawa mengakibatkan penyebaran penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk yang menghuni rawa tersebut sangat menunjang penyakit itu mudah menyebar, sehingga butuh antisipasi serius dari pemerintah untuk menekan penyebaran penyakit itu khususnya dinas kesehatan pada tingkat Kabupaten.

"Pemerintah mentargetkan akan menurunkan angka penderita DBD dibawah 85 orang pertahun, dengan menambah sarana pelayanan kesehatan termasuk tenaga medis,"katanya.

Untuk penyakit malaria di Sulbar pemerintah mencatat sekitar tiga persen penduduk Sulbar menjadi penderita penyakit menular itu.

Kendati demikian, lanjut dia, jumlah penderita penyakit malaria pada 2011 menurun dibandingkan 2007 yang lebih tinggi mencapai enam persen dari total penduduk.

Menurut dia, jumlah masyarakat penderita malaria paling tinggi terdapat di Kabupaten Mamuju yang telah dikategorikan sebagai daerah zona merah penderita malaria.

Sementara daerah dengan penderita malaria tertinggi kedua adalah Kabupaten Mamasa yang dikategorikan daerah dengan kategori zona kuning.

Daerah lainnya, yakni Kabupaten Polman dan Majene dikategorikan zona hijau penderita malaria karena daerah itu dianggap jumlah penderita malarianya masih wajar,

Upaya mengantisipasi penyakit malaria di provinsi itu, kata dia, pemprov terus menggalakkan program kesehatan yang dicanangkan pemerintah pusat akan dimaksimalkan untuk dijalankan seperti program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

Selain itu, lanjut dia, menjalankan program kesehatan berbasis komunitas dan pembangunan kesehatan berbasis masyarakat. (T.KR-MFH/S016) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024