Makassar (ANTARA) - Mahasiswi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Rena Sapitriani meraih medali emas pada Kejuaraan Central Celebes 3 Taekwondo Open Tournament se-Indonesia di Gelora Bumi Kaktus (GBK) Sulawesi Tengah pada 29-31 Juli 2022.
Mahasiswa dari Fakultas Sastra UMI Makassar itu berhasil menjadi yang terbaik sekaligus berhak atas medali emas pada kategori kyorugi U-46 kg senior putri.
"Alhamdulillah, dengan mewakili Kabupaten Luwu Timur, saya berhasil keluar sebagai juara untuk kategori kyorugi under 46 kg senior putri,” jelas Rena di Makassar, Selasa.
Pelaksanaan Kejurnas Takewondo 2022 dipercayakan kepada Pengprov Takwondo Indonesia (TI) Sulawesi Tengah dan diikuti oleh berbagai mahasiswa dari berbagai kampus di tanah air.
"Untuk jumlah peserta seluruhnya dalam semua kategori itu sebanyak 800an lebih,. Alhamdulillah bisa meriah emas," ujarnya.
Sementara itu, Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Sulawesi Selatan mengaku memiliki banyak atlet potensial untuk kelas ringan.
Hanya saja, mengalami krisis atlet kelas berat untuk dapat memperkuat daerah itu di kejuaraan nasional khususnya Pekan Olahraga Nasional (PON).
Pelatih Taekwondo Sulsel Mirsang mengatakan salah satu hal yang membuat daerah itu kesulitan melahirkan kelas -80 dan 80-an kg ke atas, karena selama ini tidak dipertandingkan di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulsel.
Mahasiswa dari Fakultas Sastra UMI Makassar itu berhasil menjadi yang terbaik sekaligus berhak atas medali emas pada kategori kyorugi U-46 kg senior putri.
"Alhamdulillah, dengan mewakili Kabupaten Luwu Timur, saya berhasil keluar sebagai juara untuk kategori kyorugi under 46 kg senior putri,” jelas Rena di Makassar, Selasa.
Pelaksanaan Kejurnas Takewondo 2022 dipercayakan kepada Pengprov Takwondo Indonesia (TI) Sulawesi Tengah dan diikuti oleh berbagai mahasiswa dari berbagai kampus di tanah air.
"Untuk jumlah peserta seluruhnya dalam semua kategori itu sebanyak 800an lebih,. Alhamdulillah bisa meriah emas," ujarnya.
Sementara itu, Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Sulawesi Selatan mengaku memiliki banyak atlet potensial untuk kelas ringan.
Hanya saja, mengalami krisis atlet kelas berat untuk dapat memperkuat daerah itu di kejuaraan nasional khususnya Pekan Olahraga Nasional (PON).
Pelatih Taekwondo Sulsel Mirsang mengatakan salah satu hal yang membuat daerah itu kesulitan melahirkan kelas -80 dan 80-an kg ke atas, karena selama ini tidak dipertandingkan di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulsel.