Makassar (ANTARA News) - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Hasanuddin, Makassar Dr Hasrullah MSi mengatakan, demokrasi yang kuat bercirikan tanpa pengerahan massa lagi saat melakukan pendaftaran Pilkada.

"Hal itulah yang sebenarnya diharapkan pada Pilkada gubernur Sulsel," kata Hasrullah di Makassar, Jumat.

Menurut dia, pengerahan massa masih menjadi ciri bagi kandidat calon gubernur Sulsel yang akan maju dalam pertarungan Pilkada gubernur Sulsel yang akan digelar pada 22 Januari 2013.

Tiga pasangan kandidat calon gubernur Sulsel yang mendaftar di KPU Sulsel masing-masing Andi Rudiyanto Asapa dan Andi Nawir telah mendaftar pada Kamis (13/9).

Sementara pasangan incumbent gubernur dan wakil gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo dan H Agus Arifin Nu'mang (Sayang) dijadwalkan mendaftar sebelum shalat Jumat digelar dan pasangan Ilham Arif Sirajuddin - Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) mendaftar di KPU Sulsel pukul 14:00 WITA atau selepas shalat Jumat.

Menurut Hasrullah, pengerahan massa dapat memicu gesekan fisik dan menghambat akses lalulintas bagi masyarakat umum.

Padahal sebenarnya, lanjut dia, jika menjunjung demokrasi maka kegiatan pendaftaran pada proses Pilkada itu, diharapkan tidak mengganggu kepentingan publik.

"Namun yang jelas, semua berharap proses itu dapat berjalan lancar dan aman, serta menunjukkan kedewasaan dalam berpolitik," katanya.

Dia mengatakan, sebenarnya jika ingin menunjukkan kedewasaan berdemokrasi, kedua pasangan kandidat calon gubernur (Sayang - IA) dapat bergandengan tangan bersama-sama mendaftar di KPU Sulsel dan melemparkan senyum kepada masyarakat. (T.S036/Y008)   


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024