Makassar (ANTARA News) - Satu unit kendaraan excavator (alat berat) terguling dan menimpa satu mobil Toyota Yaris DD 1360 XF  putih hingga ringsek di Jalan Andi Pangeran Pettarani, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.

Pemilik kendaraan Toyota Yaris, Isriyani (26), pegawai BNI langsung dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Faisal Makassar seusai dievakuasi di tempat kejadian perkara, persis di depan Kantor Inspektorat Pemprov Sulsel.    

"Saya sempat mendengar ada suara teriakan, kemudian saya kecilkan radio di mobil, tiba-tiba ada suara keras menimpa mobil saya. Refleks saya bergeser ke kursi sebelah kiri, dagu dan badan saya masih sakit," ucapnya saat dirawat di RSI Faisal Makassar.

Wakil Kepala Lalu Lintas Polrestabes Makassar AKP Ade Hermanto di lokasi kejadian menuturkan, berdasarkan laporan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08:30 Wita.

Berdasarkan saksi, alat berat ingin dipindahkan ke mobil tronton, kemudian oleng karena ikatan tidak begitu kuat sehingga jatuh ke badan jalan lalu menimpa mobil Isriyani yang saat itu melintas.  

Korban saat ini dirawat di RSI Faisal dengan luka ringan, namun masih dalam kondisi "shock".  Sopir alat berat tersebut kini diamankan di Direktorat Lalu Lintas Makassar.  

"Kami mengamankan sopir bernama Iwan, warga Sungguminasa beserta mobil Toyota Yaris itu. Rencana alat berat ini juga akan di bawa ke kantor untuk disita. Sopir saat masih dimintai keterangan, ini adalah kelalaian," ungkapnya.

Sementara Pihak Dinas Prasarana Umum Kota Makassar dalam hal ini Pejabat Pembuat Komitmen (PPK 21) Haikal Hasan mengatakan, peristiwa ini murni kesalahan teknis karena kurang hati-hati dalam bekerja, pihaknya menyerahkan penanganan sepenuhnya kepada polisi.

"Ini murni keteledoran pekerja. Masalah ini kami serahkan ke polisi untuk ditangani," katanya.        

Penangung jawab kontraktor PT Sinar Agung, Hasan saat ingin konfirmasi terkait dengan kecelakaan itu akibat keteledoran pekerjanya enggan berkomentar dengan alasan masih ada pimpinan yang punya hak dan bertanggungjawab.

Sebelumnya, alat berat yang terbalik 160 derajat di tengah badan jalan itu dibalikkan pada posisi semula, satu mobil alat berat dan mobil tronton ikut membantu. Sekitar 30 menit alat berat itu kembali ke posisi semula dan menjadi tontonan pengguna jalan sehingga terjadi kemacetan.  (T.KR-DF/A013)

    


Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024