Makassar (ANTARA News) - Penyakit infeksi menular yakni diare dan ISPA masih menjadi masalah utama kesehatan anak-anak di Indonesia.

"Kasus itu bahkan sering menyebabkan kehilangan jiwa, karena kedua penyakit itu masuk 10 besar penyakit rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit," kata Lifebuoy Medical Executive dr Rosita Rivai pada peringatan Cuci Tangan Pakai Sabun se-dunia di SDN Aroepala, Makassar, Senin.

Menurut dia, jumlah anak di Indonesia usia 0 - 14 tahun mencapai sekitar 71,5 juta jiwa. Namun jiwa mereka terancam terhadap kedua jenis penyakit infeksi menular itu.

Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, sosialisasi untuk mencuci tangan pakai sabun sangatlah penting.

"Karena cuci tangan pakai sabun yang merupakan vaksin, dapat mencegah berbagai kuman penyakit infeksi menular," katanya.

Pada peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun se-dunia 2012, dr Rosita menyerahkan donasi fasilitas cuci tangan kepada kepala sekolah SDN Aroepala, Makassar.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari intervensi Lifebuoy di 10 provinsi dengan menjangkau 2.147 sekolah dasar dan melibatkan 747 ribu siswa SD.

Rosita mengatakan, kebiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus ditanamkan sejak dini.

"Itu khususnya dilakukan dilima saat yakni mandi pakai sabun, cuci tangan pakai sabun sebelum makan pagi, makan siang, makan malam dan setelah dari toilet," katanya.

Sementara itu, Walikota Makassar H Ilham Arief Sirajuddin mengatakan, kegiatan PT Unilever melalui Lifebuoy ini diharapkan dapat mengubah pola PHBS warga Kota Makassar yang berjumlah 1,3 juta jiwa.

"Kami sangat terbantu untuk menangani permasalahan-permasalahan kesehatan yang ada di lapangan, khususnya pencegahan penyakit infeksi menular," ujarnya. (T.S036/S016) 


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024