Mamuju (ANTARA News) - Bupati Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Ramlan Badawi, membantah keras jika telah berseteru dengan Ketua DPRD Mamasa, Muhammadiyah Mansyur pascapenetapan kandidat calon bupati yang diusung Partai Golkar pada pilkada Juli 2013.

"Hubungan saya dengan Ketua DPRD Mamasa, Muhamadiyah Mansur tetap terjalin harmonis, walaupun akhir-akhir ini ada riak-riak politik setelah Partai Golkar mengusung saya sebagai kandidat calon bupati di Pilkada Mamasa," kata Ramlan Badawi di Mamuju, Rabu.

Menurutnya, Partai Golkar dalam menetapkan kandidat calon bupati tetap melalui konsensus survei dan kebetulan dirinya menempati posisi teratas dibandingkan beberapa nama yang disurvei Partai Golkar.

"Memang Muhammadiyah Mansur yang juga Ketua DPD Golkar Mamasa dikehendaki agar tetap maju di Pilkada. Namun, rupanya Pak Muhmammadiyah sudah legowo untuk mendukung saya bertarung di pilkada," katanya.

Jadi kata dia, tidak benar jika Muhammadiyah disebut-sebut akan maju sebagai kandidat calon bupati atau calon wakil bupati pada Pilkada tahun depan.

"Saya dan Muhammadiyah sudah pernah berkonsultasi terkait persoalan pencalonannya pada pilkada 2014. Jadi, tak ada alasan lagi Partai Golkar untuk tidak bekerja maksimal untuk memenangkan pesta demokrasi yang tinggal setahun ke depan," ungkapnya.

Ramlan Badawi yang juga ketua Dewan Pertimbangan DPD II Partai Golkar Mamasa ini menyampaikan, telah melakukan berbagai persiapan termasuk upaya membangun koalisi dengan sejumlah partai politik.

"Sebenarnya kursi Golkar sudah cukup untuk menjadi kendaraan politik saya menuju Pilkada Mamasa. Namun, kami akan menggalang lebih banyak kekuatan agar target menang satu putaran bisa dicapai," kata Ramlan.

Minimal, kata dia, ada lima parpol lain yang akan diajak bekerja sama untuk memenangkan pilkada di daerah hasil pemekaran Kabupaten Polewali Mandar ini.

"Semua kandidat bupati masing-masing memiliki peluang untuk menang. Namun, saya masih yakin Partai Golkar akan bisa meraih target menang satu putaran di Pilkada Mamasa," kata Ramlan.

Beberapa parpol yang akan diajak berkoalisi ini diantaranya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Ini baru membangun komunikasi. Belum ada satu pun partai yang resmi berkoalisi dengan Golkar di Pilkada Mamasa," kata Ramlan. (T.KR-ACO/N005)







Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024