Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai, Sulawesi Selatan, melalui Dinas Kesehatan, melakukan berbagai upaya seperti pemberdayaan fasilitas kesehatan untuk mempertahankan sertifikat eliminasi malaria yang diberikan Kementerian Kesehatan pada 2021.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sinjai, Akhriani dihubungi dari Makassar, Senin, mengatakan terus melakukan berbagai upaya memberantas kasus malaria, di antaranya memberikan orientasi tentang penyakit malaria kepada dokter, laboran, dan pengelola program malaria puskesmas dan rumah sakit.
"Penghargaan sertifikat eliminasi malaria pada 2021 harus menjadi pengingat dan motivasi untuk terus bekerja sehingga bisa mempertahankannya ke depan," ujarnya pada acara orientasi tersebut.
Berdasarkan data Dinkes Sinjai, kasus malaria sejak Januari hingga September sebanyak 24 kasus. Namun demikian, kata dia, seluruh kasus malaria itu bukan murni dari Sinjai.
"Jadi kasus malaria ini merupakan kasus impor yang dibawa penderita usai melakukan perjalanan di daerah pandemi seperti Papua dan sebagainya," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Sinjai dr Emmy Kartahara Malik, yang mengaku sertifikat eliminasi malaria, dapat dijadikan sebagai bahan motivasi untuk lebih semangat bekerja dalam penanggulangan malaria.
“Kabupaten Sinjai sudah eliminasi, namun kita harus mempertahankan penghargaan ini, jangan sampai nanti sekadar sertifikat saja namun itu tidak bisa dipertahankan. Olehnya itu pada kesempatan hari ini kita akan memberikan orientasi untuk tetap selalu waspada,” ujarnya.
Dikatakan dr Emmy koordinasi dengan pemerintah setempat harus terjalin dengan baik. Sehingga ketika ada masyarakat atau pendatang dari daerah endemis segera ditindaklanjuti dengan pemeriksaan
“Itu yang harus kita tindaklanjuti, harus dilakukan pemeriksaan dan isolasi supaya kita dapat memutus mata rantai. Oleh karena itu kita semua para petugas, dokter, laboratorium, petugas program harus berkolaborasi dengan baik, bagaimana supaya kita bisa melakukan penanganan dengan sebaik mungkin,” jelasnya.