Makassar (ANTARA News) - Guru Besar Universitas Islam Negeri Makassar Prof Dr HM Qasim menyatakan setiap kandidat gubernur-wakil gubernur yang maju dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan hendaknya diberi kebebasan untuk menawarkan program kepada masyarakat.

"Biarkan semua kandidat memperkenalkan programnya, karena inilah yang akan menjadi alat ukur bagi rakyat untuk menagih nanti, kita berpikir positif sajalah," kata Qasim Mathar di Makassar, Rabu.

Ia mengemukakan hal itu menanggapi kabar adanya pihak tertentu yang melarang beredarnya Kartu Semangat Baru (KSB) yang berisi sembilan program bebas yang ditawarkan pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di sejumlah wilayah Kota Makassar dan daerah kabupaten.

Menurut Qasim, semua program yang ditawarkan setiap kandidat seharusnya dibawa masuk ke dalam panggung persaingan.

"Jangan lagi ada pihak yang mencoba memberikan penolakan, karena ini malah akan merusak indahnya demokrasi. Ketiga pasang calon ini memiliki hak untuk berkompetisi di atas panggung," tutur cendikiawan Muslim ini.

Di Pilkada DKI Jakarta, pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pun menawarkan kartu sehat kepada warga dan disambut antusias.

"Memang begitu, setiap kandidat seharusnya memberikan harapan ke masyarakat. Jadi tidak boleh saling menjelekkan," ucapnya.

Kendati sejumlah pasangan kandidat yang lain yakni Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) dan Rudiyanto Asapa-Andi Nawir (Garuda-Na) juga memprioritaskan pendidikan dan kesehatan gratis termasuk percepatan pembangunan,kata Qasim, namun hendaknya tidak saling menjatuhkan.

"Janganlah ide-ide baik itu ditolak, semua harus diberi ruang, baik itu program dari Sayang maupun Garuda-Na. Memang semua program harus dibawa ke panggung untuk bersaing. Inilah yang menjadi penilaian rakyat Sulsel nanti siapa yang dipilih, " tegasnya. (T.KR-DF/S024) 


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024