Majene,  Sulbar (ANTARA News) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, menyatakan, saat ini daerah itu tengah memasuki siklus rawan Demam Berdarah (DB) yang terjadi setiap dua tahun sekali.

"Dalam sepekan terakhir beberapa warga di Kecamatan Banggae dinyatakan positif mengidap DB. Warga yang terserang DB berada di dua kelurahan yang berbeda, yakni di Kelurahan Banggae dan Pangaliali," kata Kepala Dinkes Majene, Evawaty, di Majene, Jumat.

Dia menjeleaskan, setiap dua tahun sekali, Majene memang rawan terhadap penyakit DB. Hal itu sesuai catatan Dinkes Majene selama beberapa tahun terakhir dalam mengamati pasien yang terjangkit DB saat memasuki musim hujan.

DB merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dangue dan sering dijumpai di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia, terutama pada musim hujan.

"Virus dangue ini disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti. Orang yang terserang penyakit ini akan mengalami gejala seperti demam tinggi secara tiba-tiba sekitar dua hingga tujuh hari, menggigil disertai nyeri di kepala, serta adanya bintik-bintik merah pada permukaan kulit," terang Evawati.

Mengantisipasi semakin banyaknya korban terserang DB, saat ini Dinkes Majene telah melakukan pencegahan dengan cara melakukan fogging atau pengasapan di sekitar kelurahan yang ditemukan kasus DBD tersebut. Selain itu, telah membagikan bubuk abate bagi warga melalui puskesmas di tiap kecamatan.

Ia mengaku, saat ini Dinkes juga gencar melakukan sosialisasi dengan cara mengumumkan di beberapa mesjid terkait cara pencegahan munculnya DB yang dapat dilakukan oleh warga, yakni dengan rutin menguras bak mandi, menutup rapat tempat penampungan air, serta mengubur kaleng bekas yang ada di sekitar rumah.

Evawaty menambahkan, cara alami yang juga dapat dilakukan oleh warga dalam pencegahan DBD adalah dengan memelihara ikan pemakan jentik dan bakteri, sehingga kehadiran nyamuk bisa ditekan.

"Kami berharap upaya pencegahan DBD dapat didukung oleh masyarakat dengan cara mengikuti cara pencegahan yang kami umumkan di beberapa mesjid sebab yang akan merasakan manfaatnya adalah warga sendiri," harapnya.
(T.KR-AHN/F002) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024