Mamuju (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat menyosialisasikan sekaligus meluncurkan pemberian makanan bergizi di Desa Bonde, Kabupaten Majene, guna mendukung pembangunan sumber daya manusia unggul di daerah tersebut.
"Kegiatan ini merupakan bagian komitmen Pemprov Sulbar, yaitu membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar Abdul Waris Bestari pada sosialisasi dan peluncuran pemberian makan bergizi di Kabupaten Majene di Majene, Rabu.
Pada kegiatan yang berlangsung di Desa Bonde, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene itu, juga diberikan bantuan kepada 63 balita dan satu ibu hamil.
"Desa Bonde Utara ini juga merupakan lokasi khusus atau lokus penanganan stunting dan kemiskinan secara terpadu (Pastipadu) Provinsi Sulbar," ujar dia.
Anjuran konsumsi yang harus dipatuhi pada pemberian bantuan makanan bergizi itu, adalah telur diberikan dua butir per hari untuk setiap balita dan ibu hamil selama dua minggu pertama hingga dua bulan ke depan.
Selain itu, beras dapat diberikan setiap hari sebagai sumber karbohidrat pokok serta abon dan susu full cream dianjurkan dikonsumsi 2-3 kali dalam seminggu
"Jadi, hari ini ibu-ibu menerima dua rak telur dan pada bulan depan akan dibagikan lagi telur sebanyak dua rak," katanya.
Kegiatan itu, kata dia, tidak hanya memberikan bantuan pangan bergizi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kepedulian, kemandirian, dan tanggung jawab sosial dalam membangun generasi yang sehat dan berkualitas.
Ia menjelaskan kegiatan itu bukan sekadar pemberian bantuan, akan tetapi juga bentuk nyata kepedulian Pemprov Sulbar dalam mengatasi masalah stunting secara berkelanjutan.
"Melalui pemberian pangan yang kaya akan energi dan protein hewani seperti daging, telur dan susu, kami berharap dapat meningkatkan status gizi mereka dan membantu dalam pembentukan sistem imun yang kuat," kata Waris Bestari.
Selain itu, ucapnya, program pemberian pangan itu bukan sekadar pembagian makanan, tetapi upaya untuk memastikan bahwa setiap warga memiliki akses yang adil dan merata terhadap sumber protein yang berkualitas.
Dalam pelaksanaannya, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar telah bekerja sama dengan berbagai pihak, untuk memastikan distribusi pangan itu mencapai mereka yang membutuhkan dengan tepat dan efisien.
Peran serta dukungan dari seluruh elemen masyarakat, terutama camat dan kepala puskesmas, katanya, penting dalam menjaga keberlanjutan program itu.
"Mari kita jalin kerja sama yang erat untuk terus mendukung upaya-upaya yang berkelanjutan dalam mengatasi masalah ketahanan pangan, termasuk dalam hal penyediaan protein hewani yang bermutu," kata Waris Bestari.

