Makassar (ANTARA News) - Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, Prof Mansjur Nasir, drg PhD mengatakan, prevalensi gigi "karies" atau berlubang di Sulawesi Selatan masih tinggi yakni 60 persen.

"Jadi dari sekitar delapan juta jiwa penduduk di Sulsel, masih terdapat sekitar 60 persen yang mengalami gigi karies," kata Mansjur di Makassar, Rabu.

Menurut dia, masih resiko peyakit gigi di daerah ini, karena masih lemahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk memelihara dan memeriksakan gigi secara rutin.

Dia mengatakan, masyarakat cenderung baru mengunjungi klinik atau puskesmas, jika mengalami sakit gigi, padahal sebelum gigi sakit juga perlu diperiksa dan dirawat.

"Karena itu, salah bentuk kepedulian terhadap masyarakat melalui implementasi tridarma perguruan tinggi, kami memiliki desa binaan salah satu diantaranya di Kecamatan Mariso, Makassar," katanya.

Melalui desa binaan tersebut, lanjut dia, civitas akademika dari FKG Unhas akan menggencarkan program Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) pada masyarakat sasaran untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut.

Hal serupa akan dilakukan pada akhir Januari 2013 di luar salah satu pesantren di Kabupaten Takalar, Sulsel. Pada desa binaan itu, dilakukan intervensi selama tiga tahun, khususnya pada kelompok sasaran yakni siswa Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, termasuk kader dan peserta Posyandu.

Sementara itu, Manager Humas Profesional "Oral Care" PT Unilever Indonesia, Tbk Drg Ratu Mirah Afifah GCClinDent, MDSc mengatakan, keberadaan desa binaan tersebut merupakan kerja sama PT Unilever Indonesia, Tbk melalui brand Pepsodent dengan perguruan tinggi yang memiliki FKG seperti Unhas.

"Ada 15 perguruan tinggi yang tersebar di Indonesia telah membuat komitmen bersama PT Unilever untuk meningkatkan kesehatan gigi masyarakat, salah satu universitas itu adalah Unhas," katanya. (T.S036/I006)

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024