Makassar (ANTARA) - Kadis Pariwisata Makassar Muhammad Roem di salah satu lokasi penjualan Ekraf di Makassar. Antara/ Suriani Mappong
Dinas Pariwisata Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mendukung pengembangan dan produk yang dihasilkan pelaku sektor ekonomi kreatif melalui sosialisasi brand atau jenama lokal pada para pegawainya.

"Sebagai bentuk dukungan dan sekaligus membantu para pelaku ekraf, maka setiap hari Jumat pegawai lingkup Dispar menggunakan brand lokal," kata Kepala Dispar Makassar Muhammad Roem di Makassar, Senin.

Menurut dia, penggunaan jenama lokal itu khususnya di bidang fesyen atau busana. Dengan menggunakan busana produk lokal, selain turut mempromosikan produk pelaku ekraf, juga membantu untuk membangkitkan kembali usaha ekraf yang sempat vakum pada saat pandemi COVID-19.

Karena itu, lanjut dia, dukungan Pemkot Makassar melalui Dispar Makassar terhadap pelaku ekraf ini, diharapkan diikuti organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya.

Program yang dilakukan Dipar Makassar ini adalah bagian dari agenda "Movement Explore Makassar for Local Brand" yang bertujuan membangkitkan kembali pelaku ekraf di kota ini.

Sementara itu, seorang pelaku dkraf Hj Hasnah yang merupakan Pemilik Fashion Sutera Wajo mengaku, sangat terbantu dengan penjualan pakaian sutera untuk kebutuhan pakaian kerja.

"Jika selama ini kesan kain sutera hanya dipakai pada acara hajatan, kini sudah ada produk kain sutera untuk kebutuhan pakaian sehari-hari yang dapat digunakan sebagai pakaian kerja atau santai," katanya.

Dengan modifikasi produk itu, lanjut dia, penjualan juga jauh lebih cepat dan kesinambungan barang yang beredar di pasaran lebih cepat.

Sebagai gambaran, saat pandemi COVID-19 hampir tidak berproduksi pada semester pertama 2020.

Namun, lanjutnya, setelah ada upaya membangkitkan kembali ekraf, seiiring dengan adaptasi normal baru, secara perlahan usahanya bangkit kembali berproduksi dan kini rata-rata sudah bisa mendapat omzet sedikitnya Rp3,5 juta dalam sepekan.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024