Makassar (ANTARA) - Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar mendorong para pelaku UMKM di Kota Makassar untuk memanfaatkan program dan layanan Inkubator Center untuk meningkatkan kualitas produksi dan menambah jejaring pemasaran.
"Pemerintah Kota Makassar pasca pandemi melandai, salah satu program prioritasnya adalah Inkubator Center untuk membantu UMKM," kata Sekretarias Diskop dan UMKM Kota Makassar, Hj Kamelia Thamrin Tantu di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, sasaran dari Inkubator Center ini bukan hanya UMKM yang sudah memiliki nama, tetapi juga untuk UMKM yang masih baru atau yang masih mencari bentuk dan langganan.
Menurut dia, melalui Inkubator Center itu, para pelaku UMKM diberi pengetahuan terkait produk, pengemasan hingga penjualan produk. Termasuk upaya UMKM membangun jaringan pasar, sehingga dapat memanfaatkan segala bentuk layanan dari kemitraan.
"Jadi mereka diberi arahan untuk penjualan langsung maupun tidak langsung seperti menjual melalui aplikasi, atau orang lain yang menjadi mitra kerjanya," katanya.
Menurut dia, UMKM juga diimbau untuk menyesuaikan produk dengan pasar, misalnya menjual produk makanan kekinian yang banyak digemari anak-anak milenial.
Selain itu, lanjut dia, tidak melupakan produk tradisional seperti makanan khas Sulsel yang juga masih dapat menyesuaikan dengan pasar hingga saat ini.
Salah seorang pelaku UMKM yang bergerak di bidang kuliner, Syamsiah, mengaku telah menjual produk khas daerah yang telah menyesuaikan dengan minat konsumen saat ini.
"Kami masih konsisten menjual bebek palekko yang merupakan menu khas Bugis. Alhamdulillah sampai sekarang masih banyak peminatnya," katanya.
Sementara berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar diketahui, jumlah pelaku UMKM hingga kini sebanyak 2.683 yang bergerak di berbagai sektor.
Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar, Hj Kamelia Thamrin Tantu. Antara/ Suriani Mappong
"Pemerintah Kota Makassar pasca pandemi melandai, salah satu program prioritasnya adalah Inkubator Center untuk membantu UMKM," kata Sekretarias Diskop dan UMKM Kota Makassar, Hj Kamelia Thamrin Tantu di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, sasaran dari Inkubator Center ini bukan hanya UMKM yang sudah memiliki nama, tetapi juga untuk UMKM yang masih baru atau yang masih mencari bentuk dan langganan.
Menurut dia, melalui Inkubator Center itu, para pelaku UMKM diberi pengetahuan terkait produk, pengemasan hingga penjualan produk. Termasuk upaya UMKM membangun jaringan pasar, sehingga dapat memanfaatkan segala bentuk layanan dari kemitraan.
"Jadi mereka diberi arahan untuk penjualan langsung maupun tidak langsung seperti menjual melalui aplikasi, atau orang lain yang menjadi mitra kerjanya," katanya.
Menurut dia, UMKM juga diimbau untuk menyesuaikan produk dengan pasar, misalnya menjual produk makanan kekinian yang banyak digemari anak-anak milenial.
Selain itu, lanjut dia, tidak melupakan produk tradisional seperti makanan khas Sulsel yang juga masih dapat menyesuaikan dengan pasar hingga saat ini.
Salah seorang pelaku UMKM yang bergerak di bidang kuliner, Syamsiah, mengaku telah menjual produk khas daerah yang telah menyesuaikan dengan minat konsumen saat ini.
"Kami masih konsisten menjual bebek palekko yang merupakan menu khas Bugis. Alhamdulillah sampai sekarang masih banyak peminatnya," katanya.
Sementara berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar diketahui, jumlah pelaku UMKM hingga kini sebanyak 2.683 yang bergerak di berbagai sektor.