Makassar (ANTARA) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 6 Sulawesi Maluku Papua (Sulampua) Darwisman melaporkan kinerja perbankan di Sulawesi Selatan baik umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tumbuh positif di angka 7,04 persen.

"Total aset bank umum di Sulsel posisi Oktober 2022 tumbuh 7,04 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp171,25 triliun," ujarnya di Makassar, Selasa.

Darwisman menyebutkan dari jumlah itu, penghimpunan dana pihak ketiga terdiri dari aset Bank Umum Rp168,07 triliun dan aset BPR Rp3,18 triliun.

Berdasarkan kegiatan bank, aset perbankan konvensional Rp159,21 triliun dan aset perbankan syariah Rp12,04 triliun.

Kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga pada level yang tinggi dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 116,52 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 3,17 persen.

"Industri perbankan syariah terus menunjukkan pertumbuhan aset, perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan tinggi yakni 14,82 persen yoy dengan nominal Rp12,04 triliun dan pertumbuhan pembiayaan syariah mencatatkan pertumbuhan double digit sebesar 21,43 persen yoy lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penyaluran kredit konvensional yang tumbuh sebesar 4,23 persen yoy," katanya.

Dirinya menerangkan penghimpunan DPK perbankan syariah mencatat pertumbuhan 7,99 persen yoy dengan nominal Rp8,05 triliun, lebih tinggi dibanding pertumbuhan DPK perbankan konvensional 2,39 persen yoy dengan nominal Rp108,79 triliun.

Industri BPR sendiri tetap tumbuh berkelanjutan. Aset BPR tumbuh 2,19 persen yoy menjadi Rp3,18 triliun, dengan penghimpunan DPK yang tumbuh double digit 30,54 persen yoy menjadi Rp2,19 triliun, dan dari sisi penyaluran kredit tumbuh 7,17 persen yoy menjadi Rp2,61 triliun.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024