Makassar (ANTARA) - Bencana angin puting beliung disertai hujan deras yang melanda Kota Makassar, Rabu (4/1) menyebabkan sedikitnya sepuluh rumah rusak.
Kapolsek Rappocini AKP Muhammad Yusuf Mattara di Makassar, Rabu, turun ke lokasi untuk memantau situasi setelah atap seng empat rumah diterbangkan angin puting beliung.
"Kami mendapat laporan ada rumah warga yang terkena angin puting beliung. Kami bergegas ke lokasi untuk melihat situasi dan mengecek kondisinya," ujarnya.
Berdasarkan laporan dan data anggotanya, 10 warga yang rumahnya tersapu angin puting beliung, yakni Tati (42), Sampara Dg Ngerang (65), Husni (41), Sonny Haryanto (44), Hendrik (38), Kamaluddin (55), Rijal (44), Suardi (29), Tina (54), dan Hasri (34).
AKP Yusuf Mattara mengatakan sepuluh warga ini umumnya atap sengnya tertiup angin puting beliung dan tingkat kerusakan mencapai 40 persen, bahkan beberapa warga yang rumahnya hanyut terbawa angin puting beliung tidak berada di lokasi, karena sedang beraktivitas. di luar rumah.
"Umumnya korban tidak ada di rumah saat kejadian. Ada yang pergi bekerja, ada yang menjemput anak sekolah dan lainnya. Kejadian begitu cepat, sementara warga lainnya memilih berlindung," katanya.
Salah satu saksi Baya Dg Lilo menjelaskan, saat kejadian hujan deras disertai angin kencang menerjang beberapa rumah, salah satunya rumah Tati dan Sampara yang terletak di belakang rumahnya.
Menurutnya, saat terjadi angin puting beliung, atap seng tersebut terbang, bahkan angin terlihat berputar-putar dan menerpa rumah warga lainnya.
Untuk kerugian akibat bencana tersebut, pihaknya masih melakukan pendataan dan belum bisa memperkirakan karena kerusakannya cukup parah.
Kapolsek Rappocini AKP Muhammad Yusuf Mattara di Makassar, Rabu, turun ke lokasi untuk memantau situasi setelah atap seng empat rumah diterbangkan angin puting beliung.
"Kami mendapat laporan ada rumah warga yang terkena angin puting beliung. Kami bergegas ke lokasi untuk melihat situasi dan mengecek kondisinya," ujarnya.
Berdasarkan laporan dan data anggotanya, 10 warga yang rumahnya tersapu angin puting beliung, yakni Tati (42), Sampara Dg Ngerang (65), Husni (41), Sonny Haryanto (44), Hendrik (38), Kamaluddin (55), Rijal (44), Suardi (29), Tina (54), dan Hasri (34).
AKP Yusuf Mattara mengatakan sepuluh warga ini umumnya atap sengnya tertiup angin puting beliung dan tingkat kerusakan mencapai 40 persen, bahkan beberapa warga yang rumahnya hanyut terbawa angin puting beliung tidak berada di lokasi, karena sedang beraktivitas. di luar rumah.
"Umumnya korban tidak ada di rumah saat kejadian. Ada yang pergi bekerja, ada yang menjemput anak sekolah dan lainnya. Kejadian begitu cepat, sementara warga lainnya memilih berlindung," katanya.
Salah satu saksi Baya Dg Lilo menjelaskan, saat kejadian hujan deras disertai angin kencang menerjang beberapa rumah, salah satunya rumah Tati dan Sampara yang terletak di belakang rumahnya.
Menurutnya, saat terjadi angin puting beliung, atap seng tersebut terbang, bahkan angin terlihat berputar-putar dan menerpa rumah warga lainnya.
Untuk kerugian akibat bencana tersebut, pihaknya masih melakukan pendataan dan belum bisa memperkirakan karena kerusakannya cukup parah.