Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gowa merelokasi 60 Pedagang Kaki Lima (PKL) masuk ke Ruang Terbuka Hijau (RTH) Syekh Yusuf Kabupaten Gowa yang mulai dibuka untuk umum.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan pada peresmian RTH Syekh Yusuf, Rabu mengatakan dengan dibukanya RTH tersebut, maka seluruh fasilitas yang ada bisa digunakan oleh masyarakat umum.
"Seluruh pedagang kaki lima kita relokasi ke dalam RTH ini. Jadi tidak ada lagi yang bisa berjualan di pinggir jalan. Saya minta kepada satpol jika ada yang bermain maka saya berhentikan hari itu juga, termasuk PKL yang masih berjualan di jalur dilarang, hari itu juga akan ditertibkan," kata Adnan menegaskan.
Puluhan PKL atau pelaku UKM ini mengambil bagian untuk menjajakan usaha kulinernya pada salah satu fasilitas yang dimiliki RTH ini, yakni adanya food court. UKM itu merupakan pedagang kaki lima yang sebelumnya berada di sepanjang Jalan Tumanurung, Jalan Agus Salim, Jalan Masjid Raya, dan Jalan Basoi dg Bunga direlokasi kedalam food court RTH itu.
RTH Syekh Yusuf Gowa merupakan salah satu pembangunan infrastruktur prioritas yang mulai dibangun sejak 2018 lalu. Peresmian RTH ini beberapa kali dilakukan penundaan karena adanya pandemi COVID-19 yang menyebabkan terjadinya pembatasan aktivitas.
"Hari ini kita melakukan peresmian RTH yang selama dua tahun dilakukan renovasi dan sempat dihentikan karena pandemi COVID-19. Fasilitas ini adalah milik kita bersama sehingga harus dijaga bersama," ujar Adnan.
Ia mengajak seluruh masyarakat agar bisa bersama-sama menjaga fasilitas yang ada agar Kabupaten Gowa bisa lebih tertata dengan baik dan tenang.
Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gowa, Andry Mauritz mengatakan pihaknya merelokasi sebanyak 60 PKL dari hasil pendataan sebelumnya. Maka pelaku usaha yang bisa mengakses atau berjualan di area RTH ialah mereka yang sebelumnya memenuhi pinggir Jalan Tumanurung, Jalan Agus Salim, Jalan Masjid Raya, dan Jalan Basoi dg Bunga.
Selain food court, fasilitas lain yang hadir di RTH ini seperti lapangan sepakbola, lapangan takraw, fasilitas skateboard, lapangan voli, akses jogging track, basket, monumen patonro dan lainnya.
"Kita hanya meminta agar semuanya baik pengunjung maupun pelaku usaha bisa menjaga kebersihan agar tentunya RTH ini indah untuk dipandang mata," ujar dia.
Salah satu pedagang bernama Daeng Kanang mengaku bersyukur hari ini bisa direlokasi masuk dalam RTH tersebut. Menurutnya, dengan masuknya dirinya bersama pedagang lain maka keamanannya bisa terjamin.
"Jadi pasti sangat bersyukur akhirnya bisa berkumpul dan tidak terpisah dengan pedagang lainnya. Artinya kita sebagai penjual bisa aman menjual salam RTH ini," ujar dia.
Peresmian RTH Syekh Yusuf ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Gowa didampingi Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni, Sekda Gowa, Kamsina dan Unsur Forkopimda Kabupaten Gowa.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan pada peresmian RTH Syekh Yusuf, Rabu mengatakan dengan dibukanya RTH tersebut, maka seluruh fasilitas yang ada bisa digunakan oleh masyarakat umum.
"Seluruh pedagang kaki lima kita relokasi ke dalam RTH ini. Jadi tidak ada lagi yang bisa berjualan di pinggir jalan. Saya minta kepada satpol jika ada yang bermain maka saya berhentikan hari itu juga, termasuk PKL yang masih berjualan di jalur dilarang, hari itu juga akan ditertibkan," kata Adnan menegaskan.
Puluhan PKL atau pelaku UKM ini mengambil bagian untuk menjajakan usaha kulinernya pada salah satu fasilitas yang dimiliki RTH ini, yakni adanya food court. UKM itu merupakan pedagang kaki lima yang sebelumnya berada di sepanjang Jalan Tumanurung, Jalan Agus Salim, Jalan Masjid Raya, dan Jalan Basoi dg Bunga direlokasi kedalam food court RTH itu.
RTH Syekh Yusuf Gowa merupakan salah satu pembangunan infrastruktur prioritas yang mulai dibangun sejak 2018 lalu. Peresmian RTH ini beberapa kali dilakukan penundaan karena adanya pandemi COVID-19 yang menyebabkan terjadinya pembatasan aktivitas.
"Hari ini kita melakukan peresmian RTH yang selama dua tahun dilakukan renovasi dan sempat dihentikan karena pandemi COVID-19. Fasilitas ini adalah milik kita bersama sehingga harus dijaga bersama," ujar Adnan.
Ia mengajak seluruh masyarakat agar bisa bersama-sama menjaga fasilitas yang ada agar Kabupaten Gowa bisa lebih tertata dengan baik dan tenang.
Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gowa, Andry Mauritz mengatakan pihaknya merelokasi sebanyak 60 PKL dari hasil pendataan sebelumnya. Maka pelaku usaha yang bisa mengakses atau berjualan di area RTH ialah mereka yang sebelumnya memenuhi pinggir Jalan Tumanurung, Jalan Agus Salim, Jalan Masjid Raya, dan Jalan Basoi dg Bunga.
Selain food court, fasilitas lain yang hadir di RTH ini seperti lapangan sepakbola, lapangan takraw, fasilitas skateboard, lapangan voli, akses jogging track, basket, monumen patonro dan lainnya.
"Kita hanya meminta agar semuanya baik pengunjung maupun pelaku usaha bisa menjaga kebersihan agar tentunya RTH ini indah untuk dipandang mata," ujar dia.
Salah satu pedagang bernama Daeng Kanang mengaku bersyukur hari ini bisa direlokasi masuk dalam RTH tersebut. Menurutnya, dengan masuknya dirinya bersama pedagang lain maka keamanannya bisa terjamin.
"Jadi pasti sangat bersyukur akhirnya bisa berkumpul dan tidak terpisah dengan pedagang lainnya. Artinya kita sebagai penjual bisa aman menjual salam RTH ini," ujar dia.
Peresmian RTH Syekh Yusuf ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Gowa didampingi Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni, Sekda Gowa, Kamsina dan Unsur Forkopimda Kabupaten Gowa.