Mamuju (ANTARA) - Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat diminta menjadi teladan dalam upaya pemerintah mencegah stunting.

"ASN Kemenag yang jumlahnya ribuan diseluruh wilayah Sulbar diminta menjadi teladan dalam upaya pencegahan stunting di Sulbar," kata Kepala Kanwil Kemenag Sulbar, Syafruddin Baderung di Mamuju, Rabu.

Ia mengatakan, angka penderita stunting di Sulbar masih sangat tinggi berada pada peringkat tertinggi kedua dari seluruh wilayah di Indonesia.

Sehingga Kemenag Sulbar diminta mendukung segala bentuk program dan berbagai langkah pemerintah dalam upaya menekan angka penderita stunting di Sulbar.

"Jika seluruh ASN Kemenag Sulbar dalat menjadi teladan dengan melakukan berbagai macam pencegahan stunting, maka angka penderita stunting di Sulbar Provinsi Sulbar," katanya.

Penjabat Gubernur Sulbar, Akmal Malik juga meminta umat beragama di Sulbar membantu mendorong pemerintah dalam menyukseskan pembangunan daerah yaitu dengan mengatasi kendala yang ada yaitu tingginya angka penderita stunting dan pernikahan usia anak.

Ia berharapaberharap peringatan hari amal bakti ke-77 yang diperingati Kemenag Sulbar dijadikan momentum umat beragama di Sulbar untuk membantu program pembangunan yang dijalankan pemerintah Sulbar.

"Umat beragama diharapkan berkolaborasi menekan angka penderita stunting dan pernikahan anak usia dini karena perannya akan sangat penting dan akan efektif," katanya.

Angka penderita stunting di Sulbar mencapai 33,8 persen berdasarkan hasil studi status gizi (SDGI) dan,kabupaten dengan prevalensi stunting tertinggi di Sulbar adalah Kabupaten Polman mencapai 36 persen kemudian disusul Kabupaten Majene mencapai 35,7 persen.

Kemudian Kabupaten Mamasa 33,7 persen, Kabupaten Mamuju 30,3 persen, Kabupaten Pasangkayu 28,6 persen dan prevalensi stunting terendah di Sulbar, adalah Kabupaten Mamuju Tengah 26,3 persen.
 

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024