Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar Sulawesi Selatan Moh Ramdhan Pomanto kembali menggagas inovasi Tokomoditi yang di tempatkan di sejumlah kelurahan-kelurahan sebagai wadah penyaluran bahan pokok guna menekan dan mengendalikan angka inflasi.

"Nantinya, semua masuk di Tokomoditi itu, ini artinya sudah disiapkan hilirisasi di lorong-lorong wisatanya," ujar Ramdhan di sela rapat koordinasi bersama jajarannya di Balai Kota Makassar, Rabu. 

Ia menjelaskan Tokomoditi atau Toko Kelurahan tersebut berfungsi sebagai outlet yang akan menyalurkan bahan pokok termasuk menampung dan menyalurkan komoditi yang dihasilkan oleh masyarakat di lorong wisata misalnya cabai dan bawang.

Untuk itu, kelompok wirausaha ini akan menempati posko di Pusat Makassar Recover atau Kontainer Makassar Recover yang sudah ada di tiap kelurahan.

Selain itu, dinas terkait mesti menjalin kerja sama antardaerah agar ketersediaan stok terjaga serta memudahkan distribusinya. 

Pria akrab di sapa Danny Pomanto ini menuturkan, program tersebut menggunakan dana Biaya Tak Terduga (BTT) Pemkot Makassar yang masuk dalam program insidentil demi menekan angka inflasi di Makassar.

Harapannya, para lurah menyampaikan ke masyarakat dan bertanggungjawab pada wilayah masing-masing. 

Kepala Dinas Perdagangan Makassar Arlin Ariesta menambahkan, upaya pemkot mengendalikan inflasi dengan memaksimalkan pelaksanaan operasi pasar dan pasar murah di semua posko Makassar Recover.

Selanjutnya, menyiapkan kelompok usaha di kelurahan sebagai saluran distribusi komoditas bahan pokok berbasis kelurahan yang dinamai Tokomoditi. 

Menurut dia, pasar murah itu dimaksudkan untuk mendorong daya beli masyarakat khususnya yang berpenghasilan rendah mendapatkan bahan pokok dengan harga murah. Sedangkan operasi pasar untuk intervensi harga naik dan ketersediaan pasokan. 

"Tokomoditi ini merupakan wirausaha kelurahan yang bekerja sama Bulog, distributor bahan pokok untuk menyalurkan dan menjual bahan pokok dengan harga standar pemerintah, serta sebagai pusat penjualan komoditi dari lorong wisata terutama hasil gerakan menanam di Lorong Wisata," katanya menambahkan. 

Saat ini, ada beberapa bahan pokok yang mulai merangkak naik karena keterbatasan stok seperti beras, gula pasir serta bahan pokok lainnya telah dikoordinasikan dengan pihak terkait untuk dilakukan intervensi. 

Pihaknya mengharapkan aksi ini dapat menekan laju inflasi khususnya pada bahan pangan. Langkah tersebut bukan berarti mengganggu pasar, karena yang disalurkan hanya bahan pokok tertentu dan bahan pokok yang ditetapkan harganya oleh pemerintah

"Jadi ini kelompok usaha bersama binaan pemerintah kelurahan, menampung sayur mayur, hasil UMKM termasuk hasil tanaman cabai dan bawang. Nantinya itu akan menjadi pusat penampungan hasil lorong wisata, mereka lakukan pengepulan dan penjualan lagi," kata Arlin.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024