Tokyo (ANTARA) - Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Dhony Rahajoe menjelaskan sejumlah Anggota Federasi Bisnis Jepang (Keidanren) akan melihat langsung perkembangan pembangunan di lokasi yang akan menjadi pusat pemerintahan Indonesia pada 2024.
Kunjungan delegasi bisnis dari Negeri Sakura ke IKN ini menjadi tindak lanjut penawaran investasi yang telah diajukan Indonesia kepada Jepang, di Tokyo, pada Selasa.
"Dalam waktu dekat akan ada delegasi dari Keidanren ke Indonesia, ke IKN, yang dipimpin Rachmat Gobel," kata Dhony.
Menurut dia, peluang kerja sama Indonesia-Jepang dalam mengembangkan IKN terbuka di sejumlah bidang, di antaranya reforestasi, infrastruktur, maupun pengelolaan perumahan.
"Jepang banyak sekali terlibat proyek infrastruktur di Indonesia dan sudah berjalan dengan sejarah yang panjang dan baik, sehingga konektivitas tiga kota yang akan menjadi superhub di IKN ini bisa jadi peluang kerja sama," terang Dhony.
Jepang juga berpengalaman mengelola hutan secara berkelanjutan, sehingga bisa dihubungkan pula dengan proyek-proyek "hijau" di IKN.
Dhony menambahkan pengadaan air bersih, pengolahan limbah, serta pengelolaan dan pengadaan perumahan juga menjadi hal menarik yang dapat dikolaborasikan dengan Jepang.
"Jadi tidak ada batasan kerja sama yang kami tawarkan kepada Jepang, sektor apapun kami terbuka," kata dia.
Duta Besar Indonesia (Dubes) untuk Jepang Heri Akhmadi mengatakan kali ini tawaran yang diajukan Indonesia terkait IKN disambut baik pengusaha Jepang.
"Karena kemarin Jepang itu hanya dipaparkan rencana-rencananya saja. Tapi paparan kali ini sudah ada progres jadi mereka sambut baik," ungkap Heri.
Pemerintah Indonesia mengajak Federasi Bisnis Jepang (Keidanren) untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN), Kalimantan Timur pada pertemuan yang digelar di Tokyo, Selasa.
Pertemuan itu dihadiri 90 investor di antaranya dari bidang keuangan, properti, dan infrastruktur.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Investor Jepang bakal datangi IKN
Kunjungan delegasi bisnis dari Negeri Sakura ke IKN ini menjadi tindak lanjut penawaran investasi yang telah diajukan Indonesia kepada Jepang, di Tokyo, pada Selasa.
"Dalam waktu dekat akan ada delegasi dari Keidanren ke Indonesia, ke IKN, yang dipimpin Rachmat Gobel," kata Dhony.
Menurut dia, peluang kerja sama Indonesia-Jepang dalam mengembangkan IKN terbuka di sejumlah bidang, di antaranya reforestasi, infrastruktur, maupun pengelolaan perumahan.
"Jepang banyak sekali terlibat proyek infrastruktur di Indonesia dan sudah berjalan dengan sejarah yang panjang dan baik, sehingga konektivitas tiga kota yang akan menjadi superhub di IKN ini bisa jadi peluang kerja sama," terang Dhony.
Jepang juga berpengalaman mengelola hutan secara berkelanjutan, sehingga bisa dihubungkan pula dengan proyek-proyek "hijau" di IKN.
Dhony menambahkan pengadaan air bersih, pengolahan limbah, serta pengelolaan dan pengadaan perumahan juga menjadi hal menarik yang dapat dikolaborasikan dengan Jepang.
"Jadi tidak ada batasan kerja sama yang kami tawarkan kepada Jepang, sektor apapun kami terbuka," kata dia.
Duta Besar Indonesia (Dubes) untuk Jepang Heri Akhmadi mengatakan kali ini tawaran yang diajukan Indonesia terkait IKN disambut baik pengusaha Jepang.
"Karena kemarin Jepang itu hanya dipaparkan rencana-rencananya saja. Tapi paparan kali ini sudah ada progres jadi mereka sambut baik," ungkap Heri.
Pemerintah Indonesia mengajak Federasi Bisnis Jepang (Keidanren) untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN), Kalimantan Timur pada pertemuan yang digelar di Tokyo, Selasa.
Pertemuan itu dihadiri 90 investor di antaranya dari bidang keuangan, properti, dan infrastruktur.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Investor Jepang bakal datangi IKN