Mamuju (ANTARA Sulsel) - Bupati Mamuju, Sulawesi Barat, Drs.H.Suhardi Duka menyatakan akan memboikot aset yanng akan digunakan pejabat bupati karateker Mamuju Tengah, apabila Mendagri menempatkan karateker yang tidak dikehendaki masyarakat di daerah tersebut.
Bupati Mamuju, Drs.H.Suhardi Duka di Mamuju, Jumat, menyampaikan, masyarakat yang ada di wilayah otonom baru kabupaten Mateng menghendaki agar Habsi Wahid yang saat ini menduduki jabatan Sekda menjadi pejabat karateker.
Namun, kata dia, proses pelantikan pejabat karateker seyogyanya berlangsung 22 April 2013 di Jakarta, terpaksa ditunda dengan alasan yang belum jelas.
"Jika bukan Habsi Wahid menjadi karateker sesuai usulan ke Kemendagri maka rasanya sulit saya menyerahkan aset untuk dikelola oleh pejabat karateker Mateng," katanya.
Bahkan, kata dia, dirinya juga tidak akan merelakan aset pegawai Mamuju dipromosikan ke Mateng.
Karena itu, kata bupati, saatnya saling merapatkan barisan untuk berjuang bersama-sama ke jalan yang benar.
"Saya akan berada di garda terdepan untuk memperjuangkan apa yang kita anggap keliru dalam penempatan pejabat karateker Mateng," katanya.
Sebab, kata dia, selama ini telah bekerja keras memperjuangkan lahirnya DOB kabupaten Mateng, namun tidak relevan ketika sudah berjuang malah orang lain yang menikmatinya.
Ia menambahkan, saat ini terdapat 16 kecamatan dan termasuk lima kecamatan yang berada di Mateng yakni Kecamatan Karossa, Topoyo, Tobadak, Budong-Budong dan Pangale masih dalam kekuasaannya.
Editor : Agus Setiawan
Bupati Mamuju, Drs.H.Suhardi Duka di Mamuju, Jumat, menyampaikan, masyarakat yang ada di wilayah otonom baru kabupaten Mateng menghendaki agar Habsi Wahid yang saat ini menduduki jabatan Sekda menjadi pejabat karateker.
Namun, kata dia, proses pelantikan pejabat karateker seyogyanya berlangsung 22 April 2013 di Jakarta, terpaksa ditunda dengan alasan yang belum jelas.
"Jika bukan Habsi Wahid menjadi karateker sesuai usulan ke Kemendagri maka rasanya sulit saya menyerahkan aset untuk dikelola oleh pejabat karateker Mateng," katanya.
Bahkan, kata dia, dirinya juga tidak akan merelakan aset pegawai Mamuju dipromosikan ke Mateng.
Karena itu, kata bupati, saatnya saling merapatkan barisan untuk berjuang bersama-sama ke jalan yang benar.
"Saya akan berada di garda terdepan untuk memperjuangkan apa yang kita anggap keliru dalam penempatan pejabat karateker Mateng," katanya.
Sebab, kata dia, selama ini telah bekerja keras memperjuangkan lahirnya DOB kabupaten Mateng, namun tidak relevan ketika sudah berjuang malah orang lain yang menikmatinya.
Ia menambahkan, saat ini terdapat 16 kecamatan dan termasuk lima kecamatan yang berada di Mateng yakni Kecamatan Karossa, Topoyo, Tobadak, Budong-Budong dan Pangale masih dalam kekuasaannya.
Editor : Agus Setiawan