Maros (ANTARA) - Panen raya Katto Bokko di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, digelar secara adat oleh karaeng atau turunan kerajaan Marusu' dengan masyarakat setempat.

"Panen raya ini yang dilakukan secara adat turun-temurun oleh keturunan Kerajaan Marusu', hingga kini masih tetap terjaga dan dilestarikan," kata Pemangku Adat Kerajaan Marusu' Abdul Haris Karaeng Sioja di Kabupaten Maros, Minggu.

Dia mengatakan kegiatan tersebut terselenggara atas dukungan pemerintah setempat dan juga masyarakat Kabupaten Maros dan para pemangku adat dari kerajaan sahabat atau mitra.

Menurut dia prosesi panen yang dilakukan secara adat ini patut dilestarikan sebagai aset budaya sekaligus dapat menjadi objek wisata baik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Karena itu pihaknya senantiasa memperkenalkan prosesi adat ini mulai dari turun sawah untuk mengambil hasil panen dari sawah adat hingga disimpan di lumbung pangan di atas rumah panggung yang merupakan rumah adat kerajaan.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Maros Muhammad Ferdiansyah mengatakan, Katto Bokko di Desa Kassih Kebo, Kecamatan Maros baru, Kabupaten Maros ini hampir setiap tahun dilaksanakan.

"Ini adalah ini adalah aset budaya yang harus tetap dilestarikan sebagai kekayaan budaya tak benda," katanya.

Karena itu, lanjut dia ini menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Maros dan menjadikannya sebagai kalender pariwisata tahunan.

Selain memiliki potensi budaya juga kegiatan ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi, karena jenis tanaman ataupun bibit yang digunakan adalah bibit unggul, sehingga produk yang dihasilkan juga merupakan produk unggulan. Suasana. prosesi mengusung padi dari sawah adat ke rumah adat "Balla Lompoa' Kerajaan Marusu' di Kabupaten Maros, Minggu (12/03/2023). Antara / Suriani Mappong

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024