Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) menindaklanjuti arahan dan harapan Menko PMK, Muhadjir Effendy agar provinsi itu fokus dalam penurunan kemiskinan ekstrem di daerah setempat.

Pj Sekprov Sulsel Andi Aslam Patonangi menyampaikan untuk penurunan kemiskinan ekstrem di tahun 2023, Pemprov Sulsel menyalurkan bantuan keuangan kepada lima kabupaten/kota yang ditetapkan sebagai daerah berpotensi miskin ekstrem sebesar Rp500 juta per kabupaten.

"Saat ini semua program kami tetap terkoneksi dengan penghapusan kemiskinan ekstrem, juga terhadap semua kabupaten/kota se-Sulsel," kata Andi Aslam dalam keterangannya di Makassar, Kamis.

Ia menjelaskan Pemprov Sulsel juga memberikan bantuan sebesar Rp300 juta untuk kabupaten/kota lain untuk penurunan kemiskinan ekstrem. Juga ada bantuan sebesar Rp200 juta kepada desa untuk penurunan kemiskinan ekstrem tersebut.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia Muhadjir Effendy berharap Pemprov Sulsel serius mengatasi penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di sejumlah daerah di provinsi itu.

"Penanganan stunting, kemiskinan ekstrem dan ketahanan pangan dalam rangka menuju kemajuan," kata Muhadjir Effendy pada rapat virtual penanganan kemiskinan ekstrem.

Untuk itu, kata Muhadjir, seluruh bupati dan camat se-Indonesia agar memperhatikan penggunaan dana desa untuk membantu menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan stunting.

"Mohon dicermati para bupati dan camat untuk memberikan perhatian. Kepada desa yang belum menggunakan dana desanya agar bisa digunakan secara optimal. Kalau kita menangani kemiskinan ekstrem sama saja kita menangani stunting. Karena, di keluarga miskin ekstrem ini ada juga anak stunting. Oleh karena itu, kita jalan saling melengkapi," ucapnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024