Makassar (ANTARA Sulsel) - Butik pakaian muslim milik ustadz Ahmad Al Habsyi di ruko Jalan Andi Pangeran Pettarani Makassar, Sulawesi Selatan, dirampok maling yang semuanya perempuan pada Minggu siang sekitar pukul 13.00 WITA.

Polisi sedang memburu para perampok yang mengasak sedikitnya 30 pakaian muslim di House Of Al HAsbyi dengan harganya jutaan rupiah itu.

Aksi para pelaku sempat terekam kamera CCTV, mereka berjumlah enam orang dan semuanya adalah perempuan.

"Awalnya, ada seorang perempuan yang sudah agak berumur masuk kedalam, beberapa detik kemudian masuk lagi seorang wanita selanjutnya masuk lagi beberapa wanita, hingga jumlahnya enam orang," kata Nirwana salah satu karyawan butik tersebut.

Ia menyebutkan, dirinya tidak menaruh curiga dengan para wanita tersebut karena mereka masuk tidak bersamaan.

Namun setelah wanita kedua dan selanjutnya masuk bersamaan, dirinya langsung curiga akan terjadi sesuatu, dan benar mereka dengan gerak cepat mengambil pakaian-pakai yang dijual dan keluar dari butik.

"Sempat saya tahan satu orang tetapi keburu pergi sambil membuang beberapa pakaian dilantai, kemudian sambil berjalan cepat keluar butik sementara lainnya berpencar dan langsung naik ke mobil. sebutnya.

Nirwana mengaku, beberapa wanita yang merampok butik tersebut telah dikenali karena pada beberapa hari sebelumnya telah berkunjung dan memperhatikan butik tersebut.

"Ada wanita yang saya kenali karena tiga hari yang lalu pernah ke butik ini," ujarnya.

Nirwana mengaku bahwa nlai kerugian yang mereka derita mencapai jutaan rupiah karena pakaian-pakaian yang dijual di tempat itu harganya cukup mahal.

Berdasarkan rekaman CCTV sebanyak enam orang terekam melakukan penjarahan dan perampokan pakaian, beberapa di antarannya sempat naik ke lantai dua ruko tersebut.

Mobil jenis Avanza nomor polisi DD 1160 E0 yang digunakan para pelaku juga terekam kamera CCTV.

Polisi yang tiba di lokasi kejadian selanjutnya melakukan olah TKP dan mengambil rekaman CCTV untuk dijadikan bahan penyelidikan dan mengejar para pelaku. Rolex Malaha

Pewarta : Darwin Fatir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024