Makassar (ANTARA) - Seratusan warga Kota Makassar menunaikan shalat sunah gerhana matahari hibrida di Masjid Al-Markaz Al- Islami, Jalan Masjid Raya Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Shalat sunah tersebut dipimpin imam KH Hasam Basri Ahmad dengan dua rakaat diikuti jamaah laki-laki dan jamaah perempuan di masjid setempat
Khatib Muammar Bakry usai menunaikan shalat sunah gerhana menyampaikan, fenomena gerhana matahari yang terjadi di bulan Ramadhan 1444 hijriah merupakan kejadian langka dan diprediksi akan kembali terjadi pada tahun 2027.
"Mudah-mudahan kita masih bisa kembali menikmati gerhana matahari di tahun 2027 nanti," kata dia melalui ceramahnya
Kejadian alam gerhana matahari tersebut, kata dia, dapat dijadikan sebagai bagian dari introspeksi diri bagi manusia untuk terus menambah keimanannya termasuk ikut melaksanakan shalat sunah sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW.
"Kata Nabi Muhammad SAW, kalau kalian menyaksikannya (gerhana) hendaknya melaksanakan shalat dan hukum shalat yang kita lakukan ini dianggap sebagai sunah," papar Sekretaris MUI Sulsel ini menekankan.
Muamar juga mengemukakan salah satu tanda-tanda hari kiamat nantinya, bumi akan mengalami gerhana dimana matahari dengan bulan menyatu, sehingga diperlukan untuk meningkatkan keimanan seseorang dengan terus berdzikir kepada Allah SWT.
Sebelum melaksanakan shalat sunah gerhana, ratusan jamaah juga diarahkan berdzikir bersama dipimpin KH Mursidin.
Dari hasil pengamatan BMKG Wilayah IV Makassar proses terjadinya Gerhana Matahari Hibrida mulai kontak pertama pada pukul 10.41 Wita kemudian pada puncaknya terjadi pukul 12.12 Wita. Dan masa terakhir kontak pukul 13.45 Wita.
Proses gerhana tersebut selama tiga jam empat menit dengan terlihat 77 persen matahari tertutup bulan di Kota Makassar dan sekitarnya.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Seratusan warga Makassar tunaikan shalat gerhana matahari
Shalat sunah tersebut dipimpin imam KH Hasam Basri Ahmad dengan dua rakaat diikuti jamaah laki-laki dan jamaah perempuan di masjid setempat
Khatib Muammar Bakry usai menunaikan shalat sunah gerhana menyampaikan, fenomena gerhana matahari yang terjadi di bulan Ramadhan 1444 hijriah merupakan kejadian langka dan diprediksi akan kembali terjadi pada tahun 2027.
"Mudah-mudahan kita masih bisa kembali menikmati gerhana matahari di tahun 2027 nanti," kata dia melalui ceramahnya
Kejadian alam gerhana matahari tersebut, kata dia, dapat dijadikan sebagai bagian dari introspeksi diri bagi manusia untuk terus menambah keimanannya termasuk ikut melaksanakan shalat sunah sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW.
"Kata Nabi Muhammad SAW, kalau kalian menyaksikannya (gerhana) hendaknya melaksanakan shalat dan hukum shalat yang kita lakukan ini dianggap sebagai sunah," papar Sekretaris MUI Sulsel ini menekankan.
Muamar juga mengemukakan salah satu tanda-tanda hari kiamat nantinya, bumi akan mengalami gerhana dimana matahari dengan bulan menyatu, sehingga diperlukan untuk meningkatkan keimanan seseorang dengan terus berdzikir kepada Allah SWT.
Sebelum melaksanakan shalat sunah gerhana, ratusan jamaah juga diarahkan berdzikir bersama dipimpin KH Mursidin.
Dari hasil pengamatan BMKG Wilayah IV Makassar proses terjadinya Gerhana Matahari Hibrida mulai kontak pertama pada pukul 10.41 Wita kemudian pada puncaknya terjadi pukul 12.12 Wita. Dan masa terakhir kontak pukul 13.45 Wita.
Proses gerhana tersebut selama tiga jam empat menit dengan terlihat 77 persen matahari tertutup bulan di Kota Makassar dan sekitarnya.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Seratusan warga Makassar tunaikan shalat gerhana matahari