Mamuju (ANTARA Sulbar) - Masa tugas tim ekspedisi NKRI sub Korwil Mamuju, Sulawesi Barat, resmi berakhir setelah kurang lebih empat bulan melakukan sejumlah kegiatan.

Hal itu ditandai dengan pelaksanaan penutupan secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mamuju, Drs.H.Habsi Wahid dalam sebuah upacara sederhana di Lapangan Poskotik Ekspedisi Kecamatan Kalukku, Jum`at.

Acara pentupan ini dihadiri oleh sejumlah unsur Muspida, para kepala SKPD lingkup Pemkab Mamuju serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Habsi wahid menyampaikan sangat bangga dan berterimakasih atas kerja keras tim ekspedisi NKRI di wilayah Mamuju karena telah berhasil menemukan data data yang bermanfaat untuk kepentingan daerah.

"Data ini dalam tahap perampungan oleh tim lintas sektor yang terbagi dalam tiga sub kegiatan ekspedisi NKRI yakni kegiatan penelitian, kegiatan penjelajahan dan kegiatan sosial kemasyarakatan," ungkapnya.

Ia menyampaikan, kegiatan tim ekspedisi telah memberi arti besar bagi Pemkab Mamuju dimana data tersebut akan menjadi referensi bagi para ilmuwan maupun mahasiswa yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut terhadap daerah Mamuju.

Selain itu, kata dia, dalam merumuskan perencanaan pembangunan maka sejumlah data yang telah dihasilkan tim ekspedisi akan sangat diperlukan karena data tersebut akan dapat dijadikan data primer sehingga program pemerintah daerah akan lebih real dan tepat sasaran.

Sekda berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilanjutkan pada tahun mendatang, dengan melibatkan lebih banyak komponen bangsa sehingga target pelaksanaan ekspedisi untuk memberikan pengabdian terbaik kepada bangsa dan negara dapat lebih maksimal.

Sementara itu Wakil Komandan Sub Koordinator Wilayah ekspedisi NKRI, Kapten Infanteri Alimahmudi mengaku tidak dapat menyembunyikan kesedihan atas berakhirnya kegiatan ekspedisi NKRI di Mamuju.

Hal ini, kata dia, karena hingga kini belum banyak hal yang dapat dilakukan untuk Kabupaten Mamuju termasuk sejumlah rencana kegiatan yang belum direalisasikan.

Meski demikian, kata dia, terhadap hasil kegiatan ekspedisi NKRI di Ibukota Sulbar maka pemerintah daerah juga dapat melanjutkan apa yang belum dilaksanakan dari hasil penelitian flora dan fauna yang ditemukan.

"Potensi flora dan fauna hendaknya dapat disosialisasikan kemasyarakat sehingga kelestarian sejumlah species langka di Mamuju seperti tarsius dan maleo tidak punah, khusus terhadap temuan kekayaan geologi utamanya kandungan uranium didaerah ini," ungkapnya.

Alimahmudi juga berpesan agar Pemkab segera menindak lanjuti hasil tersebut salah satunya dengan merelokasi masyarakat di area penemuan agar tidak berdampak pada kesehatan masyarakat.

Ia juga menyampaikan, satu hal yang menjadi keresahan tim ekspedisi adalah keberadaan hutan dan pegunungan di Mamuju yang dianggap saat ini mulai rawan akan pembalakan liar dan kegiatan Ilegal Loging yang semakin sulit dibendung.

"Kami sangat berharap agar pemerintah daerah dapat menjamin keberadaan hutan dan pegunungan di Mamuju," tegasnya. Agus Setiawan


Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024