Makassar (ANTARA) - Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Makassar mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Lorong Wisata (Longwis) Makassar menjajakan produknya melalui marketplace.

Maka dari itu, puluhan ibu rumah tangga yang selama ini aktif menjalankan usaha rumahan di berbagai lorong-lorong Kota Makassar memperoleh pelatihan cara memasarkan produk ke marketplace.

Kepala Bagian Perekonomian Setda Makassar Nur Kamarul Zaman melalui keterangannya di Makassar, Kamis menyebut ini merupakan gerakan literasi dan inklusi keuangan yang turut diinisiasi Otoritas Jasa Keuangan Regional 6, Kampus Shopee Makassar, dan PT Permodalan Nasional Madani Cabang Makassar.

“Gerakan literasi dan inklusi keuangan merupakan upaya kita menjadikan usaha kecil atau usaha rumahan dapat naik kelas yang otomatis membantu ekonomi keluarga. Tentunya ini menjadi ikhtiar untuk menyukseskan program Lorong Wisata yang dicanangkan oleh Bapak Wali Kota Makassar,” ujarnya.

Selain melatih agar mampu berjualan secara daring di marketplace, para pelaku UMKM yang didominasi oleh ibu rumah tangga ini juga diajarkan cara mudah mengakses lembaga keuangan untuk mendapatkan modal usaha, termasuk cara mengelola manajemen usaha agar pembukuannya lebih rapi dan terukur.

“Kita mengundang OJK yang dari awal sangat getol melakukan terobosan untuk memperluas akses keuangan masyarakat melalui TPAKD sebagai forum kordinasi antar instansi dan pemangku kepentingan di daerah,” ujar dia.

Pada kesempatan itu, Nur Kamarul menyebut bahwa pihaknya juga menggandeng kampus Shopee Makassar yang selama ini sangat aktif dalam memberi inkubasi bisnis ke pelaku UMKM.

Termasuk pula PT Permodalan Nasional Madani (PNM), sebagai salah satu lembaga keuangan yang dipercaya oleh pemerintah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia.

Manager Bisnis UlaMM PT. PNM Cabang Makassar Taufik Marsuki mengatakan bahwa salah satu program unggulan dari PNM yakni PNM Mekar yang merupakan layanan pemberdayaan berbasis kelompok bagi perempuan pra-sejahtera dengan bantuan pinjaman tanpa agunan, mulai dari Rp2 -10 juta.

“Kami rutin memberikan pelatihan mengenai cara pengelolaan usaha kepada para nasabah kami khususnya ibu-ibu rumah tangga,” ujar Taufik.

Pada kesempatan yang sama, Nurfani Djumarno Tallama selaku analis pada Bagian Kemitraan Pemda OJK Regional 6 memperlihatkan sejumlah data ekonomi terkini di Kota Makassar.

Menurutnya, kinerja perbankan Kota Makassar tumbuh secara positif, terlihat dari total aset yang tumbuh 2,34 persen dibandingkan tahun sebelumnya (yoy) menjadi Rp104,41 triliun.

Begitu pula penghimpunan dana pihak ketiga dan penyaluran kredit yang masing-masing tumbuh 4,57 persen (yoy) menjadi 70,43 triliun Rupiah dan 5,63 persen menjadi 74,73 triliun Rupiah.

“Penyaluran kredit produktif oleh perbankan Kota Makassar mencapai 41,03 triliun Rupiah dengan share 54,91 persen,” ujar Nurfani.

Kegiatan sehari ini mendapat atensi yang begitu besar dari para peserta, salah satunya Syahrian Saputra yang merupakan Ketua Kelas Kampus Shopee Makassar, khususnya saat merespons sejumlah pertanyaan peserta

Ia mengatakan bahwa kelebihan saat berjualan di marketplace seperti shopee, tokopedia, bukalapak dan lainnya yakni adanya program marketplace konsinyasi yang mana pihak marketplace akan mengurus penjualan mulai dari foto produk, gudang, pengiriman barang, hingga fasilitas pembayaran.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024