Makassar (ANTARA) - Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Masamba (Rutan Masamba) membekali Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan berbagai program pembinaan.
"Pembinaan narapidana adalah mengembalikan narapidana secara sehat dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, pembinaan yang diberikan kepada narapidana semestinya bukan sekedar mengisi waktu belaka, tetapi memberikan bekal hidup yang cukup bagi mereka ketika kembali dalam kehidupan masyarakat," kata Kepala Rutan Masamba, Agung Hartono dalam keterangannya, Sabtu (10/6).
Menurutnya, sistem pemasyarakatan mengandung prinsip pembinaan terhadap WBP dengan pendekatan yang lebih manusiawi yang tercermin dalam berbagai pembinaan.
“Dengan segala program pembinaan yang telah diberikan selama di lembaga pemasyarakatan khususnya di Rutan Masamba, diharapkan mampu menyadarkan dan membina narapidana agar senantiasa merubah segala perilaku buruk yang dilakukan sebelum menjalani masa hukuman. Sehingga dengan adanya hasil dari pembinaan tersebut dijadikan bekal dan modal para narapidana berinteraksi kembali dengan masyarakat, baik sosial maupun ekonomi," ujarnya.
Pembinaan yang diberikan meliputi kesadaran beragama yakni pembinaan kerohanian berupa pengajian, ceramah agama, kunjungan kasih oleh Kementerian Agama dan Persatuan Gereja, pembinaan berbangsa dan bernegara yakni mewajibkan warga binaan mengikuti upacara nasional.
Juga pembinaan intelektual yakni gerakan membaca di perpustakaan yang melibatkan Dinas Perpustakaan, pembinaan kesadaran hukum dan penyuluhan hukum oleh LBH setempat, serta pembinaan reintegrasi yakni sosialisasi dan penyuluhan kesiapan kembali ke masyarakat oleh Dinas Sosial.
Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulsel Liberti Sitinjak mengapresiasi program kegiatan pembinaan tersebut.
"Hal ini bertujuan membantu narapidana mengembangkan dan mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat dengan memberi bekal keterampilan sekaligus sebagai bagian aktifitas narapidana untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta penghasilan," ujar Liberti. (*/Inf)
"Pembinaan narapidana adalah mengembalikan narapidana secara sehat dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, pembinaan yang diberikan kepada narapidana semestinya bukan sekedar mengisi waktu belaka, tetapi memberikan bekal hidup yang cukup bagi mereka ketika kembali dalam kehidupan masyarakat," kata Kepala Rutan Masamba, Agung Hartono dalam keterangannya, Sabtu (10/6).
Menurutnya, sistem pemasyarakatan mengandung prinsip pembinaan terhadap WBP dengan pendekatan yang lebih manusiawi yang tercermin dalam berbagai pembinaan.
“Dengan segala program pembinaan yang telah diberikan selama di lembaga pemasyarakatan khususnya di Rutan Masamba, diharapkan mampu menyadarkan dan membina narapidana agar senantiasa merubah segala perilaku buruk yang dilakukan sebelum menjalani masa hukuman. Sehingga dengan adanya hasil dari pembinaan tersebut dijadikan bekal dan modal para narapidana berinteraksi kembali dengan masyarakat, baik sosial maupun ekonomi," ujarnya.
Pembinaan yang diberikan meliputi kesadaran beragama yakni pembinaan kerohanian berupa pengajian, ceramah agama, kunjungan kasih oleh Kementerian Agama dan Persatuan Gereja, pembinaan berbangsa dan bernegara yakni mewajibkan warga binaan mengikuti upacara nasional.
Juga pembinaan intelektual yakni gerakan membaca di perpustakaan yang melibatkan Dinas Perpustakaan, pembinaan kesadaran hukum dan penyuluhan hukum oleh LBH setempat, serta pembinaan reintegrasi yakni sosialisasi dan penyuluhan kesiapan kembali ke masyarakat oleh Dinas Sosial.
Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulsel Liberti Sitinjak mengapresiasi program kegiatan pembinaan tersebut.
"Hal ini bertujuan membantu narapidana mengembangkan dan mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat dengan memberi bekal keterampilan sekaligus sebagai bagian aktifitas narapidana untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta penghasilan," ujar Liberti. (*/Inf)