Makassar (ANTARA) - Subholding PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM) meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) khususnya kru armada kapal terkait penerapan standarisasi layanan.
"Standarisasi diawali dengan pengembangan kapasitas sumber daya manusia, khususnya crew armada kapal," kata Sekretaris Perusahaan PT Pelindo Jasa Maritim Tubagus Patrick
"Para awak diberikan berbagai materi untuk mendukung dan meningkatkan kompetensi mereka, mulai dari penanaman nilai AHKLAK sebagai budaya inti di Pelindo hingga materi substansial lainnya," kata Tubagus Patrick Tribudi Utama Iskandar di Makassar, Sabtu.
Dia.mengatakan awak kapal adalah ujung tombak layanan marine yang wajib memiliki kompetensi dalam melaksanakan job desk-nya.
Oleh karena itu, dibutuhkan marine awareness dari setiap kru armada kapal, termasuk merespons keadaan darurat, serta menerapkan K3 tanpa kompromi demi keselamatan bersama.
“Setiap keluarga tentu sangat mendambakan orang-orang yang mereka cintai pulang dengan selamat, itu yang ingin kami penuhi di perusahaan ini,” ujarnya.
Dia menambahkan, pelayanan adalah prioritas perusahaan.
Hal-hal penting yang menjadi hightlight dalam standarisasi ini adalah pengembangan kapasitas crewing kapal karena perannya sangat signifikan dalam mendukung layanan kepada pemakai jasa.
Apalagi pola bisnis yang terus berubah menuntut adaptasi yang tinggi. Pasca serah terima operasi, awak kapal diharuskan memahami dengan baik proses bisnis eksisting dan mampu beradaptasi terhadap potensi perubahan pola bisnis penundaan kapal.
Termasuk membangun kepemimpinan di berbagai level, membangun lingkungan kerja yang harmonis dan berkolaborasi dalam mencapai tujuan.
"Untuk itu awak kapal telah diberikan workshop terkait Standarisasi Operasi MEPS untuk service excellence khususnya dalam bidang marine," kata Tubagus Patrick.
Menurut dia, awak kapal adalah sumber daya Pelindo dengan job desk utama sebagai crew kapal tunda.
Untuk itu secara komprehensif mereka digugah untuk menguasai Basic Ship Maintenance dan Troubleshooting berupa pengenalan dan sosialisasi tata cara pola pemeliharaan dan perbaikan permesinan kapal sesuai ketentuan yang berlaku.
Selain itu, kata Tubagus Patrick, materi dasar namun sangat krusial dalam menjalankan tugas sehari-hari adalah Basic Vessel atau Tug’s Operation sebagai upaya untuk memahami tata cara pengoperasian kapal tunda (harbour tug) dengan baik dan benar, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mereka juga mendalami Basic HSSE Marine wajib mengenali dan memahami posisi job desk masing-masing serta sejauh mana tingkat kesadaran awak kapal terhadap keselamatan kapal.
Suasana pihak SPJM melakukan pelatihan praktek lapangan tentang standarisasi layanan marine untuk tingkatkan SDM khususnya kru armada kapal di lingkup wilayah Timur pada akhir pekan. Antara/ HO-SPJM
"Standarisasi diawali dengan pengembangan kapasitas sumber daya manusia, khususnya crew armada kapal," kata Sekretaris Perusahaan PT Pelindo Jasa Maritim Tubagus Patrick
"Para awak diberikan berbagai materi untuk mendukung dan meningkatkan kompetensi mereka, mulai dari penanaman nilai AHKLAK sebagai budaya inti di Pelindo hingga materi substansial lainnya," kata Tubagus Patrick Tribudi Utama Iskandar di Makassar, Sabtu.
Dia.mengatakan awak kapal adalah ujung tombak layanan marine yang wajib memiliki kompetensi dalam melaksanakan job desk-nya.
Oleh karena itu, dibutuhkan marine awareness dari setiap kru armada kapal, termasuk merespons keadaan darurat, serta menerapkan K3 tanpa kompromi demi keselamatan bersama.
“Setiap keluarga tentu sangat mendambakan orang-orang yang mereka cintai pulang dengan selamat, itu yang ingin kami penuhi di perusahaan ini,” ujarnya.
Dia menambahkan, pelayanan adalah prioritas perusahaan.
Hal-hal penting yang menjadi hightlight dalam standarisasi ini adalah pengembangan kapasitas crewing kapal karena perannya sangat signifikan dalam mendukung layanan kepada pemakai jasa.
Apalagi pola bisnis yang terus berubah menuntut adaptasi yang tinggi. Pasca serah terima operasi, awak kapal diharuskan memahami dengan baik proses bisnis eksisting dan mampu beradaptasi terhadap potensi perubahan pola bisnis penundaan kapal.
Termasuk membangun kepemimpinan di berbagai level, membangun lingkungan kerja yang harmonis dan berkolaborasi dalam mencapai tujuan.
"Untuk itu awak kapal telah diberikan workshop terkait Standarisasi Operasi MEPS untuk service excellence khususnya dalam bidang marine," kata Tubagus Patrick.
Menurut dia, awak kapal adalah sumber daya Pelindo dengan job desk utama sebagai crew kapal tunda.
Untuk itu secara komprehensif mereka digugah untuk menguasai Basic Ship Maintenance dan Troubleshooting berupa pengenalan dan sosialisasi tata cara pola pemeliharaan dan perbaikan permesinan kapal sesuai ketentuan yang berlaku.
Selain itu, kata Tubagus Patrick, materi dasar namun sangat krusial dalam menjalankan tugas sehari-hari adalah Basic Vessel atau Tug’s Operation sebagai upaya untuk memahami tata cara pengoperasian kapal tunda (harbour tug) dengan baik dan benar, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mereka juga mendalami Basic HSSE Marine wajib mengenali dan memahami posisi job desk masing-masing serta sejauh mana tingkat kesadaran awak kapal terhadap keselamatan kapal.