Makassar (ANTARA) - Harga ayam potong dan telur ayam ras di sejumlah pasar tradisional di Kota Makassar melonjak menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.
"Harga ayam potong untuk berat Rp1,5 kilogram hingga 2 kg rata-rata dijual Rp60 ribu per ekor dari harga sebelumnya Rp50 ribu per ekor," kata Mursini, pedagang ayam potong di Pasar Terong, Makassar, Selasa.
Dia mengatakan kenaikan harga ayam potong ini sudah mulai terjadi sejak kemarin dan diprediksi akan bertahan dalam sepekan ke depan.
Hal ini berdasarkan pengalaman dari hari raya keagamaan yang selalu diikuti dengan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok di lapangan.
Kondisi serupa juga terjadi pada telur ayam ras yang naik menjadi Rp50 ribu per rak dari harga sebelumnya Rp48 ribu per rak.
"Ini karena tingginya permintaan telur menjelang hari raya dibandingkan hari-hari biasa, sementara persediaan telur cenderung tetap," ujarnya.
Hal tersebut diakui salah seorang pembeli, Hj Hajrah yang mengaku membeli telur ras dua kali lipat dibanding kondisi biasa, mengingat banyaknya pesanan kue yang diterima jelang hari raya.
"Kalau biasanya hanya membeli tiga rak telur sehari untuk membuat kue kering maupun kue basah, kini pembelian meningkat menjadi enam rak dua hari terakhir," katanya.
Dia berharap setelah hari raya Idul Adha 1444 Hijriah, harga telur ayam ras kembali normal, agar para pembuat kue dan warung makan yang menggunakan telur ayam ras, tidak terbebani dengan kenaikan harga telur.
"Harga ayam potong untuk berat Rp1,5 kilogram hingga 2 kg rata-rata dijual Rp60 ribu per ekor dari harga sebelumnya Rp50 ribu per ekor," kata Mursini, pedagang ayam potong di Pasar Terong, Makassar, Selasa.
Dia mengatakan kenaikan harga ayam potong ini sudah mulai terjadi sejak kemarin dan diprediksi akan bertahan dalam sepekan ke depan.
Hal ini berdasarkan pengalaman dari hari raya keagamaan yang selalu diikuti dengan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok di lapangan.
Kondisi serupa juga terjadi pada telur ayam ras yang naik menjadi Rp50 ribu per rak dari harga sebelumnya Rp48 ribu per rak.
"Ini karena tingginya permintaan telur menjelang hari raya dibandingkan hari-hari biasa, sementara persediaan telur cenderung tetap," ujarnya.
Hal tersebut diakui salah seorang pembeli, Hj Hajrah yang mengaku membeli telur ras dua kali lipat dibanding kondisi biasa, mengingat banyaknya pesanan kue yang diterima jelang hari raya.
"Kalau biasanya hanya membeli tiga rak telur sehari untuk membuat kue kering maupun kue basah, kini pembelian meningkat menjadi enam rak dua hari terakhir," katanya.
Dia berharap setelah hari raya Idul Adha 1444 Hijriah, harga telur ayam ras kembali normal, agar para pembuat kue dan warung makan yang menggunakan telur ayam ras, tidak terbebani dengan kenaikan harga telur.