Mamuju (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Zudan Arif Fakrulloh meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup pemerintah setempat melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap pemicu terjadinya inflasi di daerah itu.

"Saya meminta seluruh OPD agar melakukan langkah antisipasi berbagai pemicu terjadinya inflasi," kata Zudan Arif Fakrulloh, saat mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi, di Gedung Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Majene, Selasa.

Rapat koordinasi pengendalian inflasi itu, juga dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris serta seluruh OPD lingkup Pemerintah Provinsi Sulbar.

Walaupun inflasi Sulbar kata Zudan Arif Fakrulloh masih di posisi aman, namun perlu tetap melakukan langkah antisipasi terhadap berbagai pemicu terjadinya inflasi. 

"Belanja harus hemat, jangan boros," ujar Zudan Arif Fakrulloh.

Pada rapat koordinasi pengendalian inflasi lanjut Zudan Arif Fakrulloh, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan bahwa tingkat pertumbuhan domestik bruto (PDB) Indonesia, berada di posisi 43 dari seluruh negara di dunia. 

Meski begitu tambah Penjabat Gubernur, Mendagri Tito Karnavian menekankan agar setiap daerah terus melakukan langkah antisipasi potensi krisis global. 

"Kita diminta fokus pada potensi krisis dan menjaga agar pendapatan sesuai. Pertumbuhan ekonomi harus tumbuh positif dalam enam bulan ke depan," terang Zudan Arif Fakrulloh.

Sebelumnya, yakni pada Juni 2023 inflasi Provinsi Sulbar tercatat sebagai daerah dengan inflasi terendah seluruh Indonesia, yakni 2,27 persen.

Rendahnya inflasi itu menurut Zudan Arif Fakrulloh berkat kerja keras semua komponen yang ada di Sulbar, seperti satgas pangan, OPD, para bupati, pengusaha dan instansi vertikal.

 "Karena seluruh komponen di Sulbar bergerak, inflasi Sulbar terendah di Indonesia di angka 2,27 persen untuk year on year," kata Zudan Arif Fakrulloh.

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024