Makassar (ANTARA) - Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla mengatakan menjadi seorang pebisnis sukses harus mempunyai tiga prinsip dan dalam berbisnis tidak terkait agama.

"Dalam prinsip bisnis itu tidak terkait agama. Bisnis itu hanya mengenal tiga hal, yaitu lebih cepat, lebih murah dan lebih baik," kata JK di hadapan ratusan peserta "Mihrab Summit dan Expo 2023" di Makassar, Rabu.

JK menyampaikan prinsip bisnis itu terkait maraknya fenomena tentang bisnis syariah serta industri halal dalam beberapa dekade terakhir. 

Bagi JK, prinsip bisnis syariah dan industri halal tersebut jangan sampai mempersempit kesempatan untuk maju ketika melakukan usaha.

"Jangan mengungkung dan mempersempit diri sendiri. Bagi saya, prinsipnya sederhana, jangan batasi industri halal. Karena dalam muamalah, semua halal, terkecuali yang dilarang. Yang dilarang juga tidak banyak," katanya.

Menurut dia, klasifikasi halal dan haram itu sangat mudah.

Ia mengatakan yang berwenang bisa membuat daftar haram dan jika konsumen tidak menemukan hal yang dicari dalam daftar, berarti sesuatu tersebut halal.
 
"Jadi saya usulkan, buat saja daftar yang haram. Kalau tidak ada di dalamnya berarti halal dan itu langsung laksanakan," tuturnya.

Ketua Umum Dewan Mesjid Indonesia (DMI) itu juga menyinggung tentang urgensi seminar dalam kesuksesan menjadi pengusaha.

Ia menilai bahwa tidak ada relevansi antara rajin mengadakan seminar dengan kesuksesan. Walau itu adalah bagian dari mendapatkan ilmu.

"Masalah kita bukan seminar dan konferensi, terima sertifikat dan lain-lain. Tapi masalah kita adalah kurang semangat dan kurang kerja keras. Seminar itu bisa untuk menambah relasi," papar JK 

Ia juga membandingkan kondisi pengusaha di Sulawesi Selatan tahun 1960 hingga 1970-an. Saat itu, banyak pengusaha-pengusaha yang tingkat pendidikannya hanya sampai SMA. Sebagian bahkan tidak lulus SD. Mereka juga tidak pernah ikut-ikut seminar seperti sekarang.

"Makanya saya juga kurang sreg dengan seminar, sebab makin banyak dibicarakan, makin banyak ongkosnya, makin tidak dilaksanakan. Dan perlu saya tegaskan, tidak ada negara maju dari seminar," ujarnya.

Karena itu, JK kembali menegaskan kunci menjadi pengusaha adalah kerja keras, semangat, pengetahuan dan mengetahui produknya. 

"Jika itu dipadukan maka saya yakin akan maju dan berkembang," ungkap Mantan Ketua Umum Golkar tersebut.

JK kemudian menasehati bahwa dalam Islam telah mengajarkan untuk mengikuti sunnah Rasulullah Muhammad SAW. 

Bagi JK, Nabi Muhammad berlatarbelakang seorang pedagang. Sehingga tidak ada alasan bagi umatnya untuk tidak mengikuti Rasulullah tersebut menjadi pengusaha

Selain itu, lanjut JK, Islam juga memiliki pedoman yang dikenal rukun Islam. Dalam rukun itu pencapaian tertinggi adalah rukun Islam ke empat dan kelima, yaitu membayar zakat dan melaksanakan haji. Ironisnya, mayoritas umat Islam di Indonesia tidak mampu menyempurnakan lima rukun itu

"Itu berarti umat Islam dituntut untuk kaya sebab anda tidak akan bisa bayar zakat dan naik haji jika tidak kaya. Sekarang silahkan berniat untuk berusaha dan kaya dengan catatan untuk beribadah,"ucapnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024