Makassar (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bersama ratusan mahasiswa dari puluhan perguruan tinggi keagamaan yang akan melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) Nusantara Moderasi Beragama mendeklarasikan pemilu damai berintegritas dengan tujuan proses pesta demokrasi 2024 berjalan lancar dan sesuai harapan.

"Slogan bersama rakyat awasi pemilu bermakna bahwa masyarakat yang di dalamnya tentu juga mahasiswa, punya peran tanggung jawab besar dalam mengawasi pesta demokrasi," ujar Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty di Auditorium Kampus IAIN Parepare, Sulawesi Selatan, Rabu.

Koordinator Divisi Pencegahan, Humas dan Parmas Bawaslu ini mengatakan masih ada sejumlah tantangan yang berpotensi kembali terjadi di pemilu 2024. Namun demikian, kata Lolly, pihaknya percaya generasi muda saat ini dapat melawan semua itu.

Potensi hoaks atau berita bohong, politisasi SARA, politisasi identitas, sebut dia, bisa menjadi ancaman dalam perjalanan tahapan Pemilu 2024. Ia menyarankan apa langkah paling mudah yang dilakukan mahasiswa untuk melawan semua, itu, jawabannya ada di ponsel.

Baca juga: Bawaslu kerahkan PKD awasi Coklit data pemilih Pemilu 2024

"Tiap kita tentu punya handphone-kan. Lawan dengan pesan-pesan yang teduh. Tidak melulu harus dengan turun ke jalan. Kita bisa sebut cara tadi sebagai demonstrasi kekinian jika dilakukan dengan gerakan dan kesadaran bersama," tuturnya menjelaskan.

Kepala Subdirektorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Agama RI Muhammad Aziz Hakim pada kesempatan itu mengungkapkan tujuan pelaksanaan program KKN Nusantara ini bertema 'Harmoni dalam Keberagaman' untuk menumbuhkan spirit dan semangat beragama yang moderat.

"Ini tidak semata-mata untuk pribadi saja, tapi diharapkan dapat ditularkan ke lingkungan mahasiswa di kampus masing-masing," ujar Aziz.

Sementara itu Rektor IAIN Parepare Hannani yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan pesan kepada seluruh peserta mahasiswa KKN Nusantara agar pintar-pintar, memilih dan memilah informasi berkaitan Pemilu 2024.

"Ada nilai-nilai yang bisa diadaptasi dari prinsip falsafah orang Bugis ini, yang berarti pintar dan berani, siap menanggung beban tanggung jawabnya, serta konsisten terhadap apa yang dipercayakan kepadanya," katanya.

Pihaknya berharap para peserta dapat memupuk tanggung jawab sosial dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia yang nyata setelah menjalani proses perkuliahan di kampus masing-masing.

"KKN ini bertujuan mewujudkan wadah eksperimentasi untuk membangun memupuk tanggung jawab sosial. Tidak semata untuk menggugurkan kewajiban. Tapi untuk melatih adik-adik berhadapan dengan masyarakat," papar rektor.

Dalam kegiatan tersebut, Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty didampingi Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli bersama anggotanya yakni Saiful Jihad dan Abdul Malik.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024