Makassar (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) menyiapkan sarana penerangan guna mendukung ekowisata Luppung di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
"PT PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara di bidang kelistrikan berkomitmen untuk terus memberikan pasokan listrik yang andal dan pelayanan terbaik bagi pelanggan sampai ke pelosok negeri, termasuk mendukung sektor pariwisata," kata Manager Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UID Sulselrabar Ahmad Amirul Syarif di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan, pada prinsipnya PLN mengapresiasi masukan dari masyarakat mengenai pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di kawasan Ekowisata Mangrove Luppung.
Menindaklanjuti hal tersebut, PLN telah melaksanakan survei lokasi dan usulan perluasan jaringan listrik ditargetkan akan rampung tahun depan.
Ahmad mengatakan, PLN tidak hanya menghadirkan listrik andal, tetapi juga berkomitmen hadir untuk masyarakat dan lingkungan sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG's).
Melalui Program TJSL ini, lanjut dia, PLN juga membuka ruang kerjasama untuk pengembangan kawasan Ekowisata Mangrove Luppung. Sampai saat ini tercatat melalui program TJSL, PLN telah memberikan bantuan pengembangan desa wisata Desa Kassi, Kabupaten Jeneponto dan Wisata Tebing Apparalang, Desa Ara, Kabupaten Bulukumba dan manfaat positifnya telah dirasakan UMKM dan masyarakat sekitar.
"Oleh karena itu, kami memohon doa dan dukungan dari masyarakat agar infrastruktur ketenagalistrikan dapat segera terealisasi. Kami juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada PLN," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Manyampa di Kabupaten Bulukumba Abbas Madda menyambut antusias komitmen pihak PLN untuk membantu pengadaan sarana penerangan di lokasi ekowisata tersebut.
"Iya kami sudah mengajukan permohonan untuk penambahan jaringan, surat kami sudah masuk ke PLN UP3 Bulukumba sejak November tahun lalu," kata Abbas.
Dengan adanya respon tersebut, lanjut dia, objek wisata mangrove yang bukan hanya milik desa ataupun masyarakat Manyampa, tetapi adalah milik bersama, ke depan setelah ada penerangan dapat membantu geliat ekonomi di Bulukumba pada khususnya dan Sulsel pada umumnya.
Suasana kawasan ekowisata mangrove Luppung di Desa Manyampa, Kabupaten Bulukumba yang ramai dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri. Antara/ HO-Arman
"PT PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara di bidang kelistrikan berkomitmen untuk terus memberikan pasokan listrik yang andal dan pelayanan terbaik bagi pelanggan sampai ke pelosok negeri, termasuk mendukung sektor pariwisata," kata Manager Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UID Sulselrabar Ahmad Amirul Syarif di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan, pada prinsipnya PLN mengapresiasi masukan dari masyarakat mengenai pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di kawasan Ekowisata Mangrove Luppung.
Menindaklanjuti hal tersebut, PLN telah melaksanakan survei lokasi dan usulan perluasan jaringan listrik ditargetkan akan rampung tahun depan.
Ahmad mengatakan, PLN tidak hanya menghadirkan listrik andal, tetapi juga berkomitmen hadir untuk masyarakat dan lingkungan sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG's).
Melalui Program TJSL ini, lanjut dia, PLN juga membuka ruang kerjasama untuk pengembangan kawasan Ekowisata Mangrove Luppung. Sampai saat ini tercatat melalui program TJSL, PLN telah memberikan bantuan pengembangan desa wisata Desa Kassi, Kabupaten Jeneponto dan Wisata Tebing Apparalang, Desa Ara, Kabupaten Bulukumba dan manfaat positifnya telah dirasakan UMKM dan masyarakat sekitar.
"Oleh karena itu, kami memohon doa dan dukungan dari masyarakat agar infrastruktur ketenagalistrikan dapat segera terealisasi. Kami juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada PLN," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Manyampa di Kabupaten Bulukumba Abbas Madda menyambut antusias komitmen pihak PLN untuk membantu pengadaan sarana penerangan di lokasi ekowisata tersebut.
"Iya kami sudah mengajukan permohonan untuk penambahan jaringan, surat kami sudah masuk ke PLN UP3 Bulukumba sejak November tahun lalu," kata Abbas.
Dengan adanya respon tersebut, lanjut dia, objek wisata mangrove yang bukan hanya milik desa ataupun masyarakat Manyampa, tetapi adalah milik bersama, ke depan setelah ada penerangan dapat membantu geliat ekonomi di Bulukumba pada khususnya dan Sulsel pada umumnya.