Mamuju (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melalui kegiatan "Ma’silambi" yaitu merdeka ancaman stunting baru dengan kolaborasi mitra berbasis aksi, menyalurkan paket bantuan bagi balita gizi kurang gizi di Kabupaten Majene.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar drg Asran Masdy di Majene, Sabtu mengatakan ada 12 balita mendapatkan bantuan berupa paket beras dan telur, sebagai bagian dari upaya untuk memastikan asupan gizi yang cukup bagi bayi terindikasi stunting.
"Langkah ini mencerminkan komitmen konkret untuk menghadirkan perubahan positif dalam kondisi gizi balita di Kelurahan Baurung, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene," kata Asran Masdy.
Program Ma'silambi kata Asran Masdy, sebagai upaya terobosan terstruktur, sistematis dan masif untuk menekan angka stunting di Sulbar, yang merupakan program yang didorong Dinas Kesehatan Sulbar di tiga lokasi khusus desa/kelurahan di Sulbar.
Salah satu komitmen yang dihasilkan pada kegiatan itu, adalah tekad Kelurahan Baurung untuk memaksimalkan penimbangan balita berusia 0-59 tahun, dengan target pencapaian 100 persen hingga 31 Agustus 2023.
"Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengatasi masalah stunting yang telah menghantui pertumbuhan generasi muda," kata Asran Masdy.
Kegiatan itu lanjutnya, sebagai implementasi penanganan empat masalah plus satu yang dicanangkan Penjabat Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakhrulloh.
"Selain memerangi masalah stunting, kegiatan ini juga merangkul aspek-aspek lain yang berkaitan dengan kesehatan anak dan ibu di Kelurahan Baurung," ujar Asran Masdy.
Kolaborasi lintas sektor dan dukungan dari berbagai pihak menurut Asran Masdy, terbukti menjadi kunci keberhasilan dalam merdeka dari belenggu stunting.
Ia menyatakan, langkah-langkah positif seperti itu akan terus ditingkatkan dan diadopsi di berbagai wilayah, guna memastikan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda Indonesia, khususnya di Sulbar.
"Kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan dan rutin ke lokasi khusus stunting di Sulbar," terang Asran Masdy.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar drg Asran Masdy di Majene, Sabtu mengatakan ada 12 balita mendapatkan bantuan berupa paket beras dan telur, sebagai bagian dari upaya untuk memastikan asupan gizi yang cukup bagi bayi terindikasi stunting.
"Langkah ini mencerminkan komitmen konkret untuk menghadirkan perubahan positif dalam kondisi gizi balita di Kelurahan Baurung, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene," kata Asran Masdy.
Program Ma'silambi kata Asran Masdy, sebagai upaya terobosan terstruktur, sistematis dan masif untuk menekan angka stunting di Sulbar, yang merupakan program yang didorong Dinas Kesehatan Sulbar di tiga lokasi khusus desa/kelurahan di Sulbar.
Salah satu komitmen yang dihasilkan pada kegiatan itu, adalah tekad Kelurahan Baurung untuk memaksimalkan penimbangan balita berusia 0-59 tahun, dengan target pencapaian 100 persen hingga 31 Agustus 2023.
"Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengatasi masalah stunting yang telah menghantui pertumbuhan generasi muda," kata Asran Masdy.
Kegiatan itu lanjutnya, sebagai implementasi penanganan empat masalah plus satu yang dicanangkan Penjabat Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakhrulloh.
"Selain memerangi masalah stunting, kegiatan ini juga merangkul aspek-aspek lain yang berkaitan dengan kesehatan anak dan ibu di Kelurahan Baurung," ujar Asran Masdy.
Kolaborasi lintas sektor dan dukungan dari berbagai pihak menurut Asran Masdy, terbukti menjadi kunci keberhasilan dalam merdeka dari belenggu stunting.
Ia menyatakan, langkah-langkah positif seperti itu akan terus ditingkatkan dan diadopsi di berbagai wilayah, guna memastikan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda Indonesia, khususnya di Sulbar.
"Kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan dan rutin ke lokasi khusus stunting di Sulbar," terang Asran Masdy.