Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengalokasikan Rp23 miliar dana APBD untuk mendukung pembangunan pengolahan sampah yang ramah lingkungan (Refuse Derivied Fuel/RDF).

"Insya Allah awal Desember 2023 akan diresmikan RDF pertama, pengolahan sampah secara tepat guna," kata Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman di sela-sela Seminar Nasional bertajuk "Pengurangan Emisi Gas Rmah Kaca dan Peluang Perdagangan Karbon di Indonesia" di Makassar, Senin.

Dia mengatakan pihaknya optimistis Sulsel akan memiliki RDF pertama di Kawasan Timur Indonesia (KTI), sehingga pengolahan sampah yang berlokasi di Kabupaten Pangkep itu dapat menjadi percontohan bagi daerah lain.

Menurut dia, pengolahan sampah RDF sebelumya sudah ada di Banten.

Untuk pembangunan pengolahan sampah yang ramah lingkungan ini, pihaknya bekerja sama dengan bupati Pangkep untuk menyelesaikan proyek tersebut tahun ini.

"Kami studinya ke Banten, dan sudah saya sampaikan ke Pa k mentri kalau kami sudah punya obstaclenya dan residunya langsung dibakar," katanya.

Mengenai total anggaran pembangunan proyek itu, diakui sekitar Rp80 miliar, namun yang digunakan adalah mini production (produksi mini) dengan kapasitas 30 ton per hari.  Sementara yang dibutuhkan di Pangkep itu mencapai 120 ton.

Selain itu, proyek yang kedua yang ramah lingkungan adalah membuat kolam penampungan air (embung) dengan bantuan pengoperasian dengan panel tenaga surya (solar cell). 

"Kedua proyek ini mendukung green economy' atau ekonomi hijau, karena ramah lingkungan," ujarnya. 
  Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman disela Seminar Nasional "Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Peluang Perdagangan Karbon di Indonesia" yang digelar di Fourpoint, Makassar, Senin (28/8/2023). Antara/ Suriani Mappong

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024