Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi daerah itu.

"Tidak hanya berbicara soal dunia dan akhirat, tapi MUI diharapkan berperan dalam menyelesaikan permasalahan daerah, mulai dari kemiskinan, stunting, penuntasan anak tidak sekolah, mencegah pernikahan dini, dan menjaga inflasi," kata Pejabat Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh, di Mamuju, Senin.

Ia juga mengajak pengurus MUI merumuskan gerakan dengan memanfaatkan teknologi digital dengan membuat konten-konten video pendek bermuatan edukasi kepada umat.

"Kami juga berharap MUI terlibat dalam kegiatan-kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sehingga MUI tidak sekedar mengurus dunia dan akhirat, tapi juga aktif dalam menuntun masyarakat keluar dari jurang kemiskinan, stunting, dan masalah lainnya," kata Zudan.

Selain itu pihaknya juga akan melibatkan MUI untuk menggelar program shalat Isya berjamaah, rutin setiap minggu dengan tujuan mendekatkan OPD bersama masyarakat.

"Kita akan gelar seminggu sekali sehingga pemerintah semakin dekat dengan rakyat. Gerakan itu akan dinamai pemerintah semakin dekat dengan rakyat. Gerakan ini juga momentum saling memberikan masukan antara ulama dan umaro," katanya.

Zudan juga meminta dukungan MUI bersama-sama mengawal rencana pembangunan Islamic Center yang sudah diusulkan dalam APBD  tahun 2024. "Kami juga meminta dukungan MUI untuk pembangunan Islamic Center di Sulbar," katanya. 

Sementara Ketua MUI Sulbar KH Napis Djuaeni mengatakan peran MUI dalam pelayanan keumatan sangat penting, sehingga membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah (pemda).

"MUI sebagai khadimul ummah (pengayom) dan sadiqul hukumah (mitra pemerintah) tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dari pemerintah," ujarnya. 

Karena itu MUI Sulbar mendukung gagasan pembangunan Islamic Center di Sulbar dan berkomitmen mendukung seluruh program yang dicanangkan Pemprov Sulbar.

"MUI Sulbar mendukung rencana ini dan akan ikut andil dalam pembangunan tersebut. Selain sebagai ikon, Islamic Center memang sangat dibutuhkan untuk menjadi wadah pelayanan umat atau pusat keagamaan," kata KH Napis Djuaeni.

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024