Palopo (ANTARA) - Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kota Palopo menggandeng Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo membahas pengelolaan daur ulang sampah.
"Pembahasan ini menyangkut daur ulang sampah yang dikemas dalam seminar pemetaan dan daur ulang sampah," kata Kepala Balitbangda Kota Palopo Sitti Baderiah di sela seminar tersebut, Selasa.
Dia mengatakan persoalan sampah adalah sesuatu yang kompleks yang tidak terlepas dalam kehidupan sehari-hari dan kerap yang menjadi pelaku sampah adalah diri sendiri.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut di, maka digelar seminar yang membahas pemetaan sampah hingga melakukan daur ulang sampah agar bernilai ekonomis.
Dia mengatakan ikrar mengelola sampah ini tidak akan padam seperti halnya ikrar Sumpah Pemuda.
Karena itu semua pihak diimbau agar dapat mendengar dan memahami pengelolaan sampah yang dapat bernilai ekonomis, sehingga ke depan sampah tidak lagi menjadi momok bagi masyarakat, khususnya masyarakat Kota Palopo.
"Pentingnya menggandeng perguruan tinggi, lurah, dan camat, ini agar dapat duduk bersama untuk mencari solusi bersama," kata Sitti Baderiah.
Lebih jauh dijelaskan pilar pengelolaan sampah yang benar pada dasarnya merujuk pada prinsip 3R yakni Reduce Reuse, dan Recycle.
"Prinsip 3R ini bagi pemerhati lingkungan, tak ada sampah yang tidak bisa dimanfaatkan atau didaur ulang menjadi barang yang berguna," ujarnya.
"Pembahasan ini menyangkut daur ulang sampah yang dikemas dalam seminar pemetaan dan daur ulang sampah," kata Kepala Balitbangda Kota Palopo Sitti Baderiah di sela seminar tersebut, Selasa.
Dia mengatakan persoalan sampah adalah sesuatu yang kompleks yang tidak terlepas dalam kehidupan sehari-hari dan kerap yang menjadi pelaku sampah adalah diri sendiri.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut di, maka digelar seminar yang membahas pemetaan sampah hingga melakukan daur ulang sampah agar bernilai ekonomis.
Dia mengatakan ikrar mengelola sampah ini tidak akan padam seperti halnya ikrar Sumpah Pemuda.
Karena itu semua pihak diimbau agar dapat mendengar dan memahami pengelolaan sampah yang dapat bernilai ekonomis, sehingga ke depan sampah tidak lagi menjadi momok bagi masyarakat, khususnya masyarakat Kota Palopo.
"Pentingnya menggandeng perguruan tinggi, lurah, dan camat, ini agar dapat duduk bersama untuk mencari solusi bersama," kata Sitti Baderiah.
Lebih jauh dijelaskan pilar pengelolaan sampah yang benar pada dasarnya merujuk pada prinsip 3R yakni Reduce Reuse, dan Recycle.
"Prinsip 3R ini bagi pemerhati lingkungan, tak ada sampah yang tidak bisa dimanfaatkan atau didaur ulang menjadi barang yang berguna," ujarnya.