Makassar (ANTARA) - Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel Sofha Marwah Bahtiar meminta PKK Bantaeng bersinergi dalam merealisasikan program prioritas.
"Kami harap Tim Penggerak PKK Bantaeng bisa lebih aktif lagi berkontribusi nyata dalam program prioritas. Jangan hanya bergerak di level kabupaten, tapi juga hingga ke tingkat desa dan kelurahan," kata Sofha pada kunjungan Silaturahmi dan Monitoring di Bantaeng, Jumat.
Dalam kesempatan tersebut, dia mengajak para pengurus Tim Penggerak PKK Bantaeng untuk bersinergi dalam mewujudkan program yang telah disusun.
Antara lain, melaksanakan rapat koordinasi daerah yang merupakan tindak lanjut rapat koordinasi nasional; mensosialisasikan pencegahan perkawinan anak dengan tagline GEN 20 23, yaitu edukasi untuk memilih menikah di usia matang yaitu minimal 20 tahun bagi perempuan dan 23 tahun bagi laki-laki.
Selanjutnya, mendongkrak ekonomi masyarakat dengan menginisiasi lahirnya Rumah Pendidikan dan Keahlian yang disingkat Rumah Dilan di setiap kecamatan di Sulsel, sebagai salah satu strategi pengentasan kemiskinan ekstrim.
Program selanjutnya, melaksanakan Festival Gelari Pelangi, yang merupakan singkatan Gerakan Keluarga Indonesia dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pengelolaan Ekonomi yang merupakan program Prioritas Unggulan dari TP PKK Pusat.
Lalu, membangun pilot project kemandirian pangan melalui pemanfaatan pekarangan; serta menginisiasi lahirnya rumah gizi di setiap kelurahan dan desa dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Sofha juga mengapresiasi kepada Ketua Tim Penggerak PKK Bantaeng Sri Dewi Yanti beserta seluruh pengurus atas apa yang telah dilakukan untuk masyarakat.
"Sebagai Pj. Ketua PKK dan Dekranasda, saya diberi amanah melanjutkan program PKK dan Dekranasda, dan ini tentu tidak mudah. Karena itu, kita harus membangun komitmen bersama dalam pelaksanaan program PKK dan Dekranasda," ujarnya.
Sementara, Ketua TP PKK Bantaeng, Sri Dewi Yanti, menjelaskan tentang kondisi geografis Kabupaten Bantaeng. Dimana memiliki delapan kecamatan, dan 67 desa/kelurahan.
"Kabupaten Bantaeng memiliki 200 ribu jiwa penduduk, dan dalam dua tahun terakhir ini menjadi kabupaten terbaik di Sulsel dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 18 persen," kata Sri Dewi Yanti.
Ia pun menyampaikan jika silaturahmi dengan Pj. Ketua PKK Sulsel ini sekaligus menjadi momentum untuk ia pamit, karena akan mengakhiri masa jabatannya dalam tiga hari ke depan.*
"Kami harap Tim Penggerak PKK Bantaeng bisa lebih aktif lagi berkontribusi nyata dalam program prioritas. Jangan hanya bergerak di level kabupaten, tapi juga hingga ke tingkat desa dan kelurahan," kata Sofha pada kunjungan Silaturahmi dan Monitoring di Bantaeng, Jumat.
Dalam kesempatan tersebut, dia mengajak para pengurus Tim Penggerak PKK Bantaeng untuk bersinergi dalam mewujudkan program yang telah disusun.
Antara lain, melaksanakan rapat koordinasi daerah yang merupakan tindak lanjut rapat koordinasi nasional; mensosialisasikan pencegahan perkawinan anak dengan tagline GEN 20 23, yaitu edukasi untuk memilih menikah di usia matang yaitu minimal 20 tahun bagi perempuan dan 23 tahun bagi laki-laki.
Selanjutnya, mendongkrak ekonomi masyarakat dengan menginisiasi lahirnya Rumah Pendidikan dan Keahlian yang disingkat Rumah Dilan di setiap kecamatan di Sulsel, sebagai salah satu strategi pengentasan kemiskinan ekstrim.
Program selanjutnya, melaksanakan Festival Gelari Pelangi, yang merupakan singkatan Gerakan Keluarga Indonesia dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pengelolaan Ekonomi yang merupakan program Prioritas Unggulan dari TP PKK Pusat.
Lalu, membangun pilot project kemandirian pangan melalui pemanfaatan pekarangan; serta menginisiasi lahirnya rumah gizi di setiap kelurahan dan desa dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Sofha juga mengapresiasi kepada Ketua Tim Penggerak PKK Bantaeng Sri Dewi Yanti beserta seluruh pengurus atas apa yang telah dilakukan untuk masyarakat.
"Sebagai Pj. Ketua PKK dan Dekranasda, saya diberi amanah melanjutkan program PKK dan Dekranasda, dan ini tentu tidak mudah. Karena itu, kita harus membangun komitmen bersama dalam pelaksanaan program PKK dan Dekranasda," ujarnya.
Sementara, Ketua TP PKK Bantaeng, Sri Dewi Yanti, menjelaskan tentang kondisi geografis Kabupaten Bantaeng. Dimana memiliki delapan kecamatan, dan 67 desa/kelurahan.
"Kabupaten Bantaeng memiliki 200 ribu jiwa penduduk, dan dalam dua tahun terakhir ini menjadi kabupaten terbaik di Sulsel dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 18 persen," kata Sri Dewi Yanti.
Ia pun menyampaikan jika silaturahmi dengan Pj. Ketua PKK Sulsel ini sekaligus menjadi momentum untuk ia pamit, karena akan mengakhiri masa jabatannya dalam tiga hari ke depan.*