Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan melatih sekitar 40 warga untuk menjadi pemandu wisata agar bisa membantu dalam peningkatan kunjungan wisatawan ke daerah itu.

Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Parmudora) Luwu Timur Andi Tabacina melalui keterangan diterima di Makassar, Senin, mengatakan pelatihan yang digelar selama empat hari itu diikuti oleh warga dari kelompok sadar wisata dan pengelola desa wisata di daerah setempat.

"Kegiatan berlangsung empat hari hingga 27 September. Kita berharap 40 pemandu wisata ini dapat berkontribusi dalam peningkatan kunjungan wisatawan ke Lutim (Luwu Timur)," ujarnya.

Ia mengatakan pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan para pemandu wisata, meningkatkan keterampilan, dan peningkatan sikap diri sebagai pemandu.

“Jadi ketika kita keluar dari ruang pelatihan dan tidak ada perubahan sama sekali terhadap knowledge (pengetahuan), skill (keterampilan), dan attitude (sikap) berarti kita gagal, atau bisa dibilang masuk kucing, keluar juga masih kucing,” katanya.

Dirinya juga mengungkapkan bahwa sumber daya pariwisata di Luwu Timur luar biasa, mulai dari sumber daya wisata alamiah, seperti pegunungan, laut, pantai, hutan dan danau.

Ia mengaku semua wisata alam ada di Luwu Timur dan hanya satu yang tidak dimiliki yakni gunung berapi.

Andi Tabacina menjelaskan tentang penyebab objek-objek wisata Luwu Timur tidak seterkenal objek wisata dari daerah lain, seperti Toraja, Bulukumba dengan Tanjung Bira, karena setelah dipelajari, Luwu Timur kurang empat komponen yang merupakan harapan wisatawan jika mengunjungi sebuah objek wisata.

Sebanyak empat komponen kekurangan Luwu Timur, yakni daya tarik, akses atau jalan menuju tempat wisata yang masih kurang bagus dan susah dilalui, fasilitas atau sarana dan prasarana yang mendukung, seperti toilet yang masih kurang memadai, serta kelembagaan menyediakan layanan tambahan.

"Keempat komponen ini merupakan unsur penting dalam mendukung wisatawan. Keempatnya itu masih belum terpenuhi di Lutim, tetapi sejak beberapa tahun terakhir sudah mulai dipenuhi," katanya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024