Makassar, Sulsel (ANTARA) - Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sulselbar M Imron Rosidi menyebut pemerintah pusat memberikan kuota beras impor sebanyak 40.000 ton untuk Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

"Rencananya bantuan itu akan tiba sekitar awal atau akhir November, itu kurang lebih 40 ribu ton untuk wilayah Kanwil Sulselbar," ujarnya di Makassar, Sulsel, Jumat.

Imron menyebut dengan adanya beras impor pada November 2023 mendatang, setidaknya akan menjaga pasokan pangan di Sulselbar hingga awal 2024.

"Nanti, dengan adanya beras itu, paling tidak sampai akhir tahun nanti stok beras aman dalam rangka menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga," katanya.

Puluhan ribu beras impor ini akan disebar di 10 cabang Bulog area Sulawesi Selatan dan dua cabang Bulog di Sulawesi Barat.

"Beras ini untuk operasi pasar, bantuan pangan, dan pasar murah. Itu untuk menjaga ketersediaan pengendalian harga pangan yang ada di pasaran," kata Imron.

Menurut dia, secara nasional, beras impor akan disebar ke berbagai provinsi di Indonesia yang mengalami kekurangan pasokan guna menjalankan kembali program-program Bulog serta menjaga stabilitas pangan.

Impor beras oleh Bulog tersebut sebagai antisipasi tingginya harga gabah di tingkat petani. Seperti di Sulawesi Selatan, kemampuan daya beli Bulog untuk GKP (gabah kering panen) maksimal Rp6.300/kg, sementara harga di petani lebih dari Rp7.000/kg.

Kenaikan harga gabah tentunya diikuti dengan kenaikan harga beras. Saat ini, harga beras telah berada di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yang Rp9.950/kg batas maksimal, sedangkan harga di pasaran telah mencapai Rp12.000/kg.

"Kita tidak bisa berharap banyak dari penyerapan di dalam (provinsi) karena harganya sudah jauh di atas HPP, sekarang harga beras itu di penggilingan Rp12 ribu, itu tidak hanya terjadi di Sulsel, tapi seluruh wilayah Indonesia," kata Imron.

Dengan demikian, salah satu kebijakan yang diambil pemerintah yakni impor beras dan dijadwalkan akan tiba di Sulsel pada November mendatang.

Harga beras yang meroket menjadi salah satu dampak fenomena cuaca El Nino yang mengakibatkan kekeringan ekstrem.

Cuaca ini pula berakibat pada lahan pertanian seperti gagal panen, panen terlalu dini, lahan pertanian kekurangan air yang semuanya mempengaruhi produksi pertanian.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024