Hangzhou (ANTARA) -
Sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri finis di posisi keenam pada final lari 100 meter putra Asian Games 2022 yang digelar di Stadion Hangzhou Olympics Sports Centre, Hangzhou, Sabtu malam.
Zohri menyelesaikan lomba dengan catatan waktu 10,16 detik.
Medali emas nomor elit ini menjadi milik atlet China Zhenye Xie dengan catatan waktu 9,97 detik. Medali perak jatuh ke tangan atlet Thailand Puripol Boonson dengan catatan waktu 10,02 detik, dan medali perunggu didapatkan oleh pelari Malaysia Muhammad Azeem bin Mohammad Fahmi dengan catatan 10,11 detik.
Pelari asal Nusa Tenggara Barat, Zohri, sebenarnya tampil sangat baik pada sekitar 60 sampai 70 meter pertama. Namun ia kesulitan mempertahankan kecepatannya menjelang garis finis.
Zohri menilai kegagalannya mencatatkan waktu lebih cepat karena ia kurang melatih speed endurance.
"Karena dekat SEA Games gitu, jadi sebenarnya latihan speed endurance-nya itu kurang. Makanya terkadang mau sampai finis itu seperti menurun, itu karena speed endurance-nya kurang," kata Zohri saat ditemui di mixed zone setelah lomba usai.
Zohri lolos ke semifinal dan final dengan menjadi yang tercepat pada lomba-lomba yang diikutinya di Asian Games 2022.
Pada heat 5 yang berlangsung pada Jumat (29/9), Zohri mengamankan tiket semifinal dengan catatan waktu 10,24 detik. Ia mampu mengungguli dua sprinter papan atas di heat tersebut, yakni Femi Ogunude dan Imrannur Rahman.
Kemudian pada Sabtu, Zohri memastikan tiket final dengan finis tercepat di semifinal. Ia mengukir waktu 10,12 detik pada fase tersebut.
"Terima kasih buat masyarakat Indonesia yang telah mendoakan, mendukung. Dan saya mohon maaf karena belum bisa memberikan yang terbaik buat Indonesia," ucapnya.
Zohri menyelesaikan lomba dengan catatan waktu 10,16 detik.
Medali emas nomor elit ini menjadi milik atlet China Zhenye Xie dengan catatan waktu 9,97 detik. Medali perak jatuh ke tangan atlet Thailand Puripol Boonson dengan catatan waktu 10,02 detik, dan medali perunggu didapatkan oleh pelari Malaysia Muhammad Azeem bin Mohammad Fahmi dengan catatan 10,11 detik.
Pelari asal Nusa Tenggara Barat, Zohri, sebenarnya tampil sangat baik pada sekitar 60 sampai 70 meter pertama. Namun ia kesulitan mempertahankan kecepatannya menjelang garis finis.
Zohri menilai kegagalannya mencatatkan waktu lebih cepat karena ia kurang melatih speed endurance.
"Karena dekat SEA Games gitu, jadi sebenarnya latihan speed endurance-nya itu kurang. Makanya terkadang mau sampai finis itu seperti menurun, itu karena speed endurance-nya kurang," kata Zohri saat ditemui di mixed zone setelah lomba usai.
Zohri lolos ke semifinal dan final dengan menjadi yang tercepat pada lomba-lomba yang diikutinya di Asian Games 2022.
Pada heat 5 yang berlangsung pada Jumat (29/9), Zohri mengamankan tiket semifinal dengan catatan waktu 10,24 detik. Ia mampu mengungguli dua sprinter papan atas di heat tersebut, yakni Femi Ogunude dan Imrannur Rahman.
Kemudian pada Sabtu, Zohri memastikan tiket final dengan finis tercepat di semifinal. Ia mengukir waktu 10,12 detik pada fase tersebut.
"Terima kasih buat masyarakat Indonesia yang telah mendoakan, mendukung. Dan saya mohon maaf karena belum bisa memberikan yang terbaik buat Indonesia," ucapnya.