Makassar (ANTARA) - Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Hasil Perkebunan, Mineral, Logam dan Maritim Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri kecil menengah (IKM) di Sidrap meningkatkan kualitas produknya agar bisa bersaing.

Kepala Bidang Pengembangan Jasa Teknik, Kemenperin Muhammad Idham di Sidrap, Kamis, mengatakan, pihaknya diberi amanah untuk mengawal kegiatan-kegiatan pelatihan untuk bisa berbagi ilmu pengetahuan.

“Kita juga juga punya lembaga sertifikasi produk, dimana kita bisa mengeluarkan sertifikat SNI untuk sebuah produk,” katanya.

Muhammad Idham menyatakan, banyak potensi industri kecil menengah di Sidrap yang bisa dikembangkan. Salah satunya adalah produk olahan coklatnya.

Ia pun mendorong kepada setiap pelaku usaha agar lebih memanfaatkan digitalisasi dan membuat profil perusahaan beserta produk yang dihasilkannya agar bisa di lempar ke pasaran.

“Sisa dipoles sedikit dengan ditampilkan melalui company profile karena ini skala nasional maka kita perlu tampilkan IKM yang lebih baik agar bisa bersaing," katanya.

Idham mengatakan jika Kemenperin terus berupaya membangun sektor industri manufaktur yang berdaya saing, mandiri, berdaulat dan inklusif.

Industri Kecil Menengah (IKM) menjadi salah satu fokus pengembangan mengingat peran pentingnya bagi perekonomian. Salah satu upaya mendukung IKM agar naik kelas adalah melalui optimalisasi fasilitas yang tersedia pada balai-balai industri, baik tersedianya fasilitas fisik maupun bimbingan oleh tenaga ahli.

“Kemenperin terus menjalankan program-program pembinaan dan pendampingan kepada IKM agar siap meningkatkan skala bisnisnya dan naik kelas. Salah satunya melalui pemanfaatan teknologi industri di balai-balai Kemenperin,” ucapnya.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Kabupaten Sidrap Nurkanaah pada penutupan pelatihan layanan proses bisnis sentra IKM mete dan cokelat itu mengatakan jika pelatihan yang digelar selama 10 hari dan diikuti 20 peserta itu antusias mengikuti kegiatan karena mendapatkan banyak pembelajaran dari para ahli dan praktisi.

“Mudah-mudahan dengan kegiatan semacam ini, IKM bisa lebih bergelora lagi di Kabupaten Sidrap dan bisa memunculkan inovasi-inovasi yang lain sehingga Sidrap bisa menjadi daerah tempat belajar bagi para pelaku IKM,” katanya.

Nurkanaah menerangkan pemerintah sudah membangun sentra industri kecil menengah, khususnya mete dan coklat di Nona-Nonae, Desa Lainungan, Kecamatan Watangpulu. Ia berharap fasilitas itu dimanfaatkan sebaik-baiknya.

“Buatlah tempat ini sebagai rumah kedua, perindah dan berikan kesan nyaman sehingga orang bisa datang untuk berkunjung,” katanya.

Pelatihan layanan proses bisnis sentra IKM mete dan cokelat dilaksanakan oleh Pemkab Sidrap bekerjasama dengan Ganggawa Institute serta Kemenperin dari 26 September hingga 5 Oktober 2023.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024