Makassar (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan Fadjry Djufry siap mendorong percepatan swasempada pangan di daerah itu ke depan.
Fadjry dalam keterangan persnya diterima di Makassar, Selasa, menjelaskan program swasembada pangan menjadi fokus perhatian Presiden Prabowo dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang harus diraih sesegera mungkin.
“Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional diharapkan bisa menjadi contoh untuk provinsi lain dalam ketersediaan pangan Indonesia,” ujarnya usai pelantikan di Jakarta, Selasa.
Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian ini menjelaskan dirinya siap menjembatani dan mengakselerasi program nasional di Provinsi Sulawesi Selatan.
Pihaknya akan mengawal dan menyinergikan berbagai program pembangunan pertanian yang telah digagas oleh Mentan Amran, seperti optimalisasi lahan rawa dan perbaikan irigasi sekunder dan tersier.
“Ini untuk meningkatkan produktivitas padi nasional, diharapkan Sulawesi Selatan bisa berkontribusi dalam hal penyediaan beras di Indonesia,” katanya.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat melantik Fadjry, menyampaikan banyak program pemerintah yang perlu didorong secara cepat dan berkelanjutan, seperti program swasembada pangan, makan bergizi, pengentasan stunting dan hilirisasi.
“Sulawesi Selatan merupakan salah satu lumbung pangan di Indonesia, dengan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki Pak Fadjry di bidang pertanian, diharapkan bisa mempercepat program-program swasembada dan menunjang pangan Indonesia,” katanya.
Mendagri juga meminta agar pj gubernur yang telah dilantik agar segera berkomunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan di Sulawesi Selatan untuk mengakselerasi pembangunan di masa transisi.
Sebelumnya, Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Ali Jamil yang hadir mewakili Menteri Pertanian mengungkapkan keluarga besar Kementerian Pertanian bangga dengan penunjukan salah satu putra terbaiknya menjadi Penjabat Gubernur Sulsel.
Ia juga berharap bahwa Sulsel sebagai provinsi penghasil beras terbesar keempat di Indonesia dapat terus berkontribusi sebagai penghasil pangan di wilayah Indonesia timur.