Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bersama Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) berkomitmen mendorong terwujudnya swasembada pangan berkelanjutan di daerah itu.
"Pemprov Sulbar bersama Perpadi berkomitmen mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan di Sulbar," kata Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, pada musyawarah daerah (musda) Perpadi Sulbar, di Polewali Mandar, Rabu.
Musda Perpadi itu dihadiri langsung Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso, Ketua DPRD Sulbar Amalia Fitri Aras, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, instansi vertikal, perbankan, perguruan tinggi dan anggota DPD Perpadi Sulbar.
Penjabat Gubernur menyampaikan berbagai permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian dalam pengelolaan beras di Sulbar, diantaranya lahan yang bermasalah, seperti status lahan yang masuk hutan lindung.
"Tercatat, 62 persen lahan di Sulbar masih berstatus hutan lindung. Sehingga, urusan ini harus dibicarakan dengan kementerian terkait," terang Bahtiar.
Permasalahan lainnya, lanjut Bahtiar, yakni meningkatkan pelabuhan yang menjadi pendukung distribusi hasil produksi pertanian ke luar dari Sulbar.
"Sulbar belum memiliki pelabuhan pertanian khusus. Adapun pelabuhan di beberapa kabupaten di Sulbar masih berukuran kecil," katanya.
Selain itu, perlunya mendorong adanya gudang Bulog pada dua kabupaten yang belum memiliki Bulog, yakni Kabupaten Mamuju Tengah dan Mamasa.
Hal tersebut, menurut dia, sangat mempengaruhi inflasi di daerah.
"Untuk meningkatkan produksi di Sulbar juga diperlukan kerja sama dengan perbankan melalui program KUR. Saya mengapresiasi langkah Perpadi Sulbar yang telah bekerja sama pihak perbankan untuk mendorong KUR ke sektor pengusaha penggilingan padi," jelas Bahtiar.
Sementara itu, Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso menyampaikan, Perpadi hadir menjadi tempat pengabdian pengusaha dan penghilangan padi untuk kemakmuran rakyat.
Sutarto menyebutkan Indonesia dalam dua tahun terakhir impor beras mencapai tujuh juta ton.
"Hal ini harus dihentikan sehingga kami berkomitmen mendukung swasembada pangan. Sebab yang diharapkan adalah swasembada yang berkelanjutan," kata Sutarto
Soal beras, menurutnya, tidak akan bisa diselesaikan jika diselesaikan sepotong-sepotong.
Melalui Musda DPD Perpadi Sulbar, lanjutnya, menjadi langkah awal untuk memperkuat solidaritas mengawal produksi beras dan mewujudkan swasembada 2028.
"Kita kawal bersama, jangan seolah-olah ini tugas pemerintah saja. Kita bisa selesaikan bersama-sama dan kita bisa mulai dari Sulbar. Perpadi akan tetap menjadi partner pemerintah dan siap bersinergi mewujudkan swasembada," terang Sutarto.
Ketua Perpadi Sulbar Ajbar menambahkan, Perpadi siap menjadi garda terdepan dalam mewujudkan swasembada pangan yang menjadi hajat hidup orang banyak.
"Mimpi Presiden Prabowo Subianto adalah Indonesia pada 2027-2028 adalah negeri yang punya kemampuan swasembada pangan. Ini akan menjadi slogan jika tidak dibangun dengan semangat kolaborasi," kata Ajbar.