Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa magnitudo 6,2 yang terjadi di barat laut Kota Herat, Afghanistan, dipicu deformasi batuan di sepanjang sesar Herat.
"Secara tektonik, gempa ini tergolong gempa kerak dangkal (Shallow Crustal Earthquake), akibat adanya deformasi batuan di sepanjang Sesar Herat," kata Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Minggu.
Ia menambahkan bahwa analisis mekanisme sumber gempa menunjukkan bahwa gempa tersebut mempunyai mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Ia mengemukakan gempa yang terjadi pada Sabtu (7/10) pukul 11.12 waktu setempat itu berpusat di daratan pada jarak 20 km barat laut Kota Herat atau 783 km barat daya Kabul, Afghanistan pada kedalaman 10 km.
Mengacu pada peta tingkat guncangan (shakemap), kata dia, diperkirakan gempa yang terjadi menyebabkan guncangan kuat di Kota Herat, Afghanistan, dengan skala intensitas mencapai VI MMI (modified mercally intensity).
Artinya, dirasakan semua orang, banyak yang ketakutan dan lari ke dalam ruangan. Beberapa perabot berat berpindah; beberapa contoh plester jatuh atau cerobong asap rusak. .Kerusakan sedikit.
"Gempa ini dilaporkan menimbulkan banyak kerusakan bangunan dan ratusan orang meninggal," katanya.
Sementara itu, Juru bicara Kementerian Bencana Afganistan Mullah Janan Sayeeq mengatakan kepada Reuters bahwa 2.053 orang tewas, 9.240 orang terluka, serta 1.329 rumah rusak atau hancur.
Lebih dari 200 jenazah dibawa ke rumah-rumah sakit, kata pejabat Departemen Kesehatan Herat yang menyebut dirinya sebagai dr Danish, kepada Reuters.
Dia menambahkan bahwa sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
"Jenazah-jenazah itu telah dibawa ke 'beberapa tempat, markas militer, rumah sakit'," kata Danish.
Gempa itu menimbulkan kepanikan di Herat, kata seorang penduduk bernama Naseema pada Sabtu (7/10).
"Orang-orang meninggalkan rumah mereka, kita semua berada di jalanan," katanya dalam pesan teks kepada Reuters.
Dia menambahkan bahwa kota itu masih merasakan sejumlah gempa susulan.
"Secara tektonik, gempa ini tergolong gempa kerak dangkal (Shallow Crustal Earthquake), akibat adanya deformasi batuan di sepanjang Sesar Herat," kata Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Minggu.
Ia menambahkan bahwa analisis mekanisme sumber gempa menunjukkan bahwa gempa tersebut mempunyai mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Ia mengemukakan gempa yang terjadi pada Sabtu (7/10) pukul 11.12 waktu setempat itu berpusat di daratan pada jarak 20 km barat laut Kota Herat atau 783 km barat daya Kabul, Afghanistan pada kedalaman 10 km.
Mengacu pada peta tingkat guncangan (shakemap), kata dia, diperkirakan gempa yang terjadi menyebabkan guncangan kuat di Kota Herat, Afghanistan, dengan skala intensitas mencapai VI MMI (modified mercally intensity).
Artinya, dirasakan semua orang, banyak yang ketakutan dan lari ke dalam ruangan. Beberapa perabot berat berpindah; beberapa contoh plester jatuh atau cerobong asap rusak. .Kerusakan sedikit.
"Gempa ini dilaporkan menimbulkan banyak kerusakan bangunan dan ratusan orang meninggal," katanya.
Sementara itu, Juru bicara Kementerian Bencana Afganistan Mullah Janan Sayeeq mengatakan kepada Reuters bahwa 2.053 orang tewas, 9.240 orang terluka, serta 1.329 rumah rusak atau hancur.
Lebih dari 200 jenazah dibawa ke rumah-rumah sakit, kata pejabat Departemen Kesehatan Herat yang menyebut dirinya sebagai dr Danish, kepada Reuters.
Dia menambahkan bahwa sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
"Jenazah-jenazah itu telah dibawa ke 'beberapa tempat, markas militer, rumah sakit'," kata Danish.
Gempa itu menimbulkan kepanikan di Herat, kata seorang penduduk bernama Naseema pada Sabtu (7/10).
"Orang-orang meninggalkan rumah mereka, kita semua berada di jalanan," katanya dalam pesan teks kepada Reuters.
Dia menambahkan bahwa kota itu masih merasakan sejumlah gempa susulan.