Mamuju (ANTARA) - Polda Sulawesi Barat menggelar simulasi pengamanan kota (sispamkota) sebagai upaya memperkuat kesiapan personel kepolisian di daerah itu pada pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Pelaksanaan simulasi sispamkota ini sebagai komitmen Polda Sulbar dalam memperkuat kesiapan pada pengamanan Pemilu 2024," kata Kepala Biro Operasi Polda Sulbar Komisaris Besar Polisi Deden Supriyatna Imhar, di Mamuju, Selasa.
Simulasi sispamkota yang digelar selama dua hari, yakni mulai 9-10 Oktober 2023 di Kabupaten Mamuju itu kata Deden Supriyatna Imhar, sebagai upaya untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa saja terjadi demi mewujudkan pemilu yang damai dan demokratis.
Simulasi sispamkota tersebut memperagakan empat skenario, yaitu situasi hijau, dimana personel melakukan kegiatan rutin seperti biasanya, yakni sosialisasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dan patroli.
Kemudian, simulasi pengawalan VIP terhadap calon presiden dan calon wakil presiden dan simulasi pengamanan tempat pemungutan suara (TPS) serta pengamanan aksi unjuk rasa.
Simulasi pengamanan di TPS kata Deden Supriyatna Imhar, dilakukan karena sering terjadi persoalan, seperti protes warga sehingga personel yang dilibatkan di TPS dapat menangani persoalan tersebut.
"Skenario terakhir, yakni kegiatan pengamanan unjuk rasa yang kita simulasikan di Kantor KPU. Ini menunjukkan kesigapan seluruh personel dalam menjaga keamanan dan ketertiban," terang Deden Supriyatna Imhar.
Selain menjelaskan rincian skenario sispamkota, Karo Ops juga menyampaikan kekuatan personel yang akan dilibatkan selama pengamanan Pemilu 2024.
Polda Sulbar lanjutnya, mengerahkan 1.024 personel ditambah 1.620 personel dari polres se-Sulbar sehingga total personel yang dikerahkan pada pengamanan Pemilu 2024 sebanyak 2.644 personel.
"Jumlah kekuatan tersebut belum termasuk kekuatan tambahan dari linmas sebanyak 8.438 personel. Sementara, tambahan kekuatan dari TNI, KPU dan Bawaslu, nantinya akan disesuaikan," jelas Deden Supriyatna Imhar.
"Pelaksanaan simulasi sispamkota ini sebagai komitmen Polda Sulbar dalam memperkuat kesiapan pada pengamanan Pemilu 2024," kata Kepala Biro Operasi Polda Sulbar Komisaris Besar Polisi Deden Supriyatna Imhar, di Mamuju, Selasa.
Simulasi sispamkota yang digelar selama dua hari, yakni mulai 9-10 Oktober 2023 di Kabupaten Mamuju itu kata Deden Supriyatna Imhar, sebagai upaya untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa saja terjadi demi mewujudkan pemilu yang damai dan demokratis.
Simulasi sispamkota tersebut memperagakan empat skenario, yaitu situasi hijau, dimana personel melakukan kegiatan rutin seperti biasanya, yakni sosialisasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dan patroli.
Kemudian, simulasi pengawalan VIP terhadap calon presiden dan calon wakil presiden dan simulasi pengamanan tempat pemungutan suara (TPS) serta pengamanan aksi unjuk rasa.
Simulasi pengamanan di TPS kata Deden Supriyatna Imhar, dilakukan karena sering terjadi persoalan, seperti protes warga sehingga personel yang dilibatkan di TPS dapat menangani persoalan tersebut.
"Skenario terakhir, yakni kegiatan pengamanan unjuk rasa yang kita simulasikan di Kantor KPU. Ini menunjukkan kesigapan seluruh personel dalam menjaga keamanan dan ketertiban," terang Deden Supriyatna Imhar.
Selain menjelaskan rincian skenario sispamkota, Karo Ops juga menyampaikan kekuatan personel yang akan dilibatkan selama pengamanan Pemilu 2024.
Polda Sulbar lanjutnya, mengerahkan 1.024 personel ditambah 1.620 personel dari polres se-Sulbar sehingga total personel yang dikerahkan pada pengamanan Pemilu 2024 sebanyak 2.644 personel.
"Jumlah kekuatan tersebut belum termasuk kekuatan tambahan dari linmas sebanyak 8.438 personel. Sementara, tambahan kekuatan dari TNI, KPU dan Bawaslu, nantinya akan disesuaikan," jelas Deden Supriyatna Imhar.