Makassar (ANTARA Sulsel) - Ketua DPD I Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sulawesi Selatan Andi Rudiyanto Asapa menegaskan, tidak ada perombakan struktur menyusul adanya wacana Musyawarah Daerah (Musda) yang dihembuskan kelompok tertentu menjelang Pemilihan Umum Legislatif 9 April 2014.
"Sampai dengan hari ini tidak ada perombakan apalagi Musda, kongres atau semacamnya. Melalui instruksi Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto tidak dibolehkan ada perubahan struktur sebelum Pemilu 2014 berakhir," tegasnya kepada wartawan di sekertariat-nya Jalan Dr Ratulangi Makassar, Kamis.
Terkait dengan isu bahwa ada 16 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) akan melakukan gerakan mosi tidak percaya, pihaknya tidak terlalu menanggapi dan hanya menyatakan itu berasal dari kelompok tertentu yang sengaja melakukan cara-cara yang dinilai tidak profesional dalam menjalankan organisasi kepartaian.
"Tidak ada itu, dan tidak ada perombakan. Kita ini sudah masuk di area `perang` dan siap untuk menjalankan perintah, kalau pun ada pergeseran pengurus maka tentunya melalui pertimbangan Ketua Dewan Pembina dalam hal ini Pak Prabowo. Yang jelas beliau menegaskan tidak boleh ada perombakan," ulas mantan Calon Gubernur Sulsel ini.
Ia menyebutkan, tidak semudah melakukan perombakan di tubuh partai, dan harus melalui mekanisme yang sudah diatur dalam organisasi kepartaian. Selain itu, dibutuhkan waktu yang tidak sedikit dalam melakukan perubahan stuktur kepengurusan apalagi pergantian jabatan.
"Sudah jelas disebutkan dalam Rapat Kerja Nasional tidak ada satupun struktur yang boleh dirombak menjelang Pemilu, kalau pun itu ada hanya berdasarkan hak preoregatif ketua Dewan Pembina.
Kalaupun ada keputusan perombakan, ujar dia, harus melalui pimpinan tertinggi kemudian diserahkan ke DPP hingga turun distruktur paling bawah, dan prosesnya panjang sementara ini sudah memasuki tahapan Pemilu.
Mengenai pemanggilan dirinya oleh Prabowo Subianto ke Jakarta, Rudiyanto menyatakan, dia dipanggil untuk menghadiri Deklarasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan beberapa agenda lainnya bukan mengenai perombakan partai.
"Saya ini ibarat prajurit dan harus mengikuti perintah komandan. Dan kedatangan saya ke Jakarta mengikuti Deklarasi HKTI, waktu itu saya berbicara dengan Pak Prabowo sekitar 30 menit dan tidak sama sekali membahas perombakan struktur partai," ucap ketua HKTI Sulsel itu.
Rudiyanto berharap agar isu terkait perombakan dan apapun yang dapat menggoyahkan nama partai tidak lagi dihembuskan untuk dijadikan bahan perbincangan, sebab dirinya mengaku akan bekerja sepenuhnya untuk kepentingan rakyat. Agus Setiawan
"Sampai dengan hari ini tidak ada perombakan apalagi Musda, kongres atau semacamnya. Melalui instruksi Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto tidak dibolehkan ada perubahan struktur sebelum Pemilu 2014 berakhir," tegasnya kepada wartawan di sekertariat-nya Jalan Dr Ratulangi Makassar, Kamis.
Terkait dengan isu bahwa ada 16 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) akan melakukan gerakan mosi tidak percaya, pihaknya tidak terlalu menanggapi dan hanya menyatakan itu berasal dari kelompok tertentu yang sengaja melakukan cara-cara yang dinilai tidak profesional dalam menjalankan organisasi kepartaian.
"Tidak ada itu, dan tidak ada perombakan. Kita ini sudah masuk di area `perang` dan siap untuk menjalankan perintah, kalau pun ada pergeseran pengurus maka tentunya melalui pertimbangan Ketua Dewan Pembina dalam hal ini Pak Prabowo. Yang jelas beliau menegaskan tidak boleh ada perombakan," ulas mantan Calon Gubernur Sulsel ini.
Ia menyebutkan, tidak semudah melakukan perombakan di tubuh partai, dan harus melalui mekanisme yang sudah diatur dalam organisasi kepartaian. Selain itu, dibutuhkan waktu yang tidak sedikit dalam melakukan perubahan stuktur kepengurusan apalagi pergantian jabatan.
"Sudah jelas disebutkan dalam Rapat Kerja Nasional tidak ada satupun struktur yang boleh dirombak menjelang Pemilu, kalau pun itu ada hanya berdasarkan hak preoregatif ketua Dewan Pembina.
Kalaupun ada keputusan perombakan, ujar dia, harus melalui pimpinan tertinggi kemudian diserahkan ke DPP hingga turun distruktur paling bawah, dan prosesnya panjang sementara ini sudah memasuki tahapan Pemilu.
Mengenai pemanggilan dirinya oleh Prabowo Subianto ke Jakarta, Rudiyanto menyatakan, dia dipanggil untuk menghadiri Deklarasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan beberapa agenda lainnya bukan mengenai perombakan partai.
"Saya ini ibarat prajurit dan harus mengikuti perintah komandan. Dan kedatangan saya ke Jakarta mengikuti Deklarasi HKTI, waktu itu saya berbicara dengan Pak Prabowo sekitar 30 menit dan tidak sama sekali membahas perombakan struktur partai," ucap ketua HKTI Sulsel itu.
Rudiyanto berharap agar isu terkait perombakan dan apapun yang dapat menggoyahkan nama partai tidak lagi dihembuskan untuk dijadikan bahan perbincangan, sebab dirinya mengaku akan bekerja sepenuhnya untuk kepentingan rakyat. Agus Setiawan