Gowa (ANTARA) - Paban Utama Ekonomi Keuangan Staf Ahli Panglima TNI, Bidang Ekonomi Keuangan dan Perdagangan, Kolonel Inf Jayusman mengatakan, Kabupaten Gowa menjadi salah satu daerah di Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi yang baik dan tingkat inflasi rendah.

"Dari data atau fakta dalam urusan pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan merupakan daerah yang tingkat inflasinya rendah dengan yoy September itu 1,46 persen," ujarnya saat fokus grup diskusi (FGD) secara virtual, Kamis.

Kolonel Inf Jayusman dalam FGD membahas upaya percepatan penurunan dan pencegahan stunting dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, produktif dan peran TNI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi di daerah.

Dirinya mengatakan Kabupaten Gowa dan Kota Pekanbaru merupakan dua daerah yang saat ini relatif aman dan baik meskipun masih ada sektor yang perlu mendapat perhatian sehingga meminta sinergitas di wilayah tersebut ditingkatkan dan turut meminta peran TNI dalam penanganan itu.

"Kerja sama seluruh instansi sangat baik dalam melakukan penanganan, terlebih Forkopimda mendukung secara maksimal sehingga ke depan inflasi di daerah bisa terus terkendali," katanya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gowa, Fajaruddin didampingi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gowa mengaku hal itu bentuk kerjasama dan kolaborasi dari seluruh pihak yang ada sehingga inflasi di Kabupaten Gowa sampai saat ini masih sangat terkendali.

Ia pun bersyukur karena hasil evaluasi pusat, Kabupaten Gowa termasuk daerah yang tingkat inflasinya rendah di Indonesia.

"Alhamdulillah Gowa termasuk rendah inflasinya, ini adalah bagian dari bentuk kerja sama tim, khusunya Tim Penanganan Inflasi Daerah (TPID)," ujarnya.

Fajaruddin menyatakan salah satu upaya yang dilakukan dalam pengendalian inflasi yakni mendorong dilakukannya kerja sama antardaerah dalam pemenuhan bahan pokok yang tergolong susah, misalnya ketika masyarakat kekurangam cabai maka dilakukan kerjasama dengan kabupaten yang memiliki produksi berlebih seperti di Kabupaten Enrekang.

Selain itu, melalui dana BTT (Biaya Tak Terduga) pihaknya menyediakan cool storage sebanyak empat buah agar bawang merah dan cabai yang dibeli mampu bertahan sehingga bisa mengintervensi masyarakat yang terdampak inflasi.

"Pemda sangat konsisten dalam penurunan inflasi, seperti kerjasama kita dengan Enrekang ketika masyarakat kekurangan cabai, bawang merah untuk memenuhi kebutuhan itu," katanya.

Fajaruddin membeberkan di kondisi El Nino atau kekeringan ekstrem ini Pemkab Gowa bekerjasama dengan Divisi III Kostrad akan membangun sumur bor untuk mengatasi kekeringan lahan pertanian dan air bersih masyarakat. Dimana saat ini telah memasuki tahap peninjauan lokasi dan dalam waktu dekat dilakukan pengeboran.

"Semua cara ini kita lakukan untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Gowa. Tentu peran seluruh tim yang ada sangat membantu karena aktif melaporkan perkembangan di lapangan sehingga pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam rangka untuk mengatasi inflasi ini bisa terus kita lakukan," terang dia.

Ia pun berharap dengan berbagai upaya itu, inflasi di Kabupaten Gowa bisa terus tertangani dan Pemerintah Kabupaten Gowa terus melakukan pemenuhan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024