Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menginstruksikan Satuan Kerja Perangkat Desa (SKPD) terkait untuk menyiapkan 10 tandon per kelurahan untuk pemenuhan air bersih bagi warga di masa transisi musim kemarau ke musim hujan sekaligus sebagai solusi mengatasi masalah.

"Ada 10 tandon. Karena ruang kelurahan yang kurang maka kita butuh tandon kecil dan tinggi. Insya Allah segera terealisasi," ujar Ramdhan usai menggelar Rapat Koordinasi dengan SKPD lingkup Kota Makassar di kediamannya Jalan Amirullah, Senin.

Pria disapa akrab Danny Pomanto ini ingin menyempurnakan sistem dengan menempatkan tandon per kelurahan agar memudahkan masyarakat memperoleh air bersih.

Selain itu, Dinas Prasarana Umum  yang menyiapkan tandon sekaligus menyambungkan pipanya. Sebab, kebutuhan ini bukan saja pada musim kemarau tetapi berfungsi saat banjir karena pemenuhan kebutuhan air bersih warga.

Danny mencatat, ada tiga kecamatan yang tidak mengalami krisis air sehingga belum dianggap darurat untuk disiapkan, seperti di Kecamatan Mamajang, Mariso, dan Ujung Pandang. Untuk ketersediaan anggarannya, kata dia, bisa melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk sekitar 120-an kelurahan.

Sedangkan untuk hal teknisnya, distribusi air yang sudah ada dari PDAM akan langsung disalurkan ke tandon-tandon agar lebih cepat dan efisien dan masyarakat bisa langsung mengambilnya secara gratis.

Perihal mencari sumber air baru, kata Danny, pihaknya sudah memperkenalkan ahli geologi yang menyarankan agar sekaligus membeli alat geolistrik sehingga bisa lebih murah.

"Saya mau alat geolistrik yang paling modern yang bisa mengukur PH (sterilisisasi) air supaya kita tidak sembarang menentukan lokasi pengeboran," paparnya menambahkan.


Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024