Makassar (ANTARA) - Aparat kepolisian mengamankan sebanyak 23 orang diduga pelaku tawuran yang menyerang mahasiswa di Jalan Pendidikan samping menara kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), di Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kejadian ini buntut dari salah seorang mahasiswa dipukuli salah satu terduga pelaku berprofesi juru parkir di mini market yang tiba-tiba menyerangnya," ujar Kapolsek Rapocini Ajun Komisaris Polisi Muhammad Yusuf di Makassar, Jumat.
Dari kronologi kejadian, korban yang merupakan mahasiswa tidak terima dipukul dan dikeroyok kemudian memanggil rekannya untuk menyerang balik ke para terduga pelaku di mini market itu.
Namun saat hendak menyerang balik untuk keluar dari kampus UNM, mereka di tahan anggota kepolisian yang sedang berpatroli. Karena merasa dihalangi, para mahasiswa malah melakukan perlawanan dengan melempari polisi dengan batu, sehingga aparat terpaksa membalas dengan gas air mata untuk membubarkannya.
Kendati demikian, kejadian itu tidak berlangsung lama dan berakhir setelah perwakilan mahasiswa menenangkan rekannya dan berjanji menahan diri dalam kampus. Aparat menegaskan akan menangkap pelaku pemukulan tersebut.
Tim patroli lalu menyisir sekitar lokasi kejadian setelah mendapat informasi dan mengamankan 23 orang termasuk terduga pelaku yang memicu pemukulan mahasiswa tersebut selanjutnya di bawa ke Polsek Rappocini untuk diinterogasi.
"Ada beberapa orang diantaranya diduga terlibat pemukulan di mini market Jalan Raya Pendidikan. Kami tentu memeriksa para terduga sambil menunggu korban untuk datang melaporkan dugaan pengeroyokan dirinya agar bisa di proses," kata Yusuf menekankan.
"Kejadian ini buntut dari salah seorang mahasiswa dipukuli salah satu terduga pelaku berprofesi juru parkir di mini market yang tiba-tiba menyerangnya," ujar Kapolsek Rapocini Ajun Komisaris Polisi Muhammad Yusuf di Makassar, Jumat.
Dari kronologi kejadian, korban yang merupakan mahasiswa tidak terima dipukul dan dikeroyok kemudian memanggil rekannya untuk menyerang balik ke para terduga pelaku di mini market itu.
Namun saat hendak menyerang balik untuk keluar dari kampus UNM, mereka di tahan anggota kepolisian yang sedang berpatroli. Karena merasa dihalangi, para mahasiswa malah melakukan perlawanan dengan melempari polisi dengan batu, sehingga aparat terpaksa membalas dengan gas air mata untuk membubarkannya.
Kendati demikian, kejadian itu tidak berlangsung lama dan berakhir setelah perwakilan mahasiswa menenangkan rekannya dan berjanji menahan diri dalam kampus. Aparat menegaskan akan menangkap pelaku pemukulan tersebut.
Tim patroli lalu menyisir sekitar lokasi kejadian setelah mendapat informasi dan mengamankan 23 orang termasuk terduga pelaku yang memicu pemukulan mahasiswa tersebut selanjutnya di bawa ke Polsek Rappocini untuk diinterogasi.
"Ada beberapa orang diantaranya diduga terlibat pemukulan di mini market Jalan Raya Pendidikan. Kami tentu memeriksa para terduga sambil menunggu korban untuk datang melaporkan dugaan pengeroyokan dirinya agar bisa di proses," kata Yusuf menekankan.